Membangun Ketahanan Budaya Bangsa Melalui Kesenian
Monday, 23 September 2013
Add Comment
Nama : Nico Fergiyono
NIM : 12413244014
Membangun Ketahanan Budaya Bangsa
Melalui Kesenian
Untuk mengawali bahasan kali ini,
hendaknya kita mengetahui tentang ketahanan budaya. Ketahanan budaya menurut
saya adalah kondisi dinamika kehidupan yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
dan mengatasi segala masalah, ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik
yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan kebudayaan merupakan
gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang
manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat
dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan
kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan
kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan
kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan
kehidupannya.
Saat ini saya tertarik untuk membahas ketahanan budaya kita
dalam bentuk kesenian. Mungkin selama ini banyak masyarakat yang salah
mengertikan antara kebudayaan dan kesenian. Banyak yang mengatakan bahwa
kebudayaan adalah kesenian. Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa
Kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan.
Kebudayaan
secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat
(tentang segala perihal kehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan),
yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian.
Demikian pula, kesenian merupakan salah satu wadah dominan untuk
mengartikulasikan kebudayaan tak berwujud
(intangible culture).
Memang
kebudayaan sangatlah identik dengan kesenian, tetapi kesenian hanyalah bagian
daripada budaya, oleh karena itu pandangan masyarakat yang masih awam tentang
kebudayaan haruslah kita luruskan.
Setelah
kita mengetahui beberapa pengantar diatas yang meliputi pengertian ketahanan
budaya, kebudayaan, serta kesenian. Sekarang kita masuk ke dalam masalah inti
kita, yaitu kesenian sebagai upaya ketahanan budaya. Kita tahu bahwa Indonesia
adalah Negara yang multikultur dengan berbagai macam ras, suku bangsa, agama, dll
yang membuat Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan-kebudayaan yang ada.
Tentunya hal ini membawa dampak positif untuk Indonesia, tapi apakah upaya dari
warga Negara dan tentunya Negara kita sendiri tentang kelestarian budaya sudah
ada? Saya kira masih sedikit orang-orang yang peduli dengan budaya-budaya kita!
Kenapa saya berpendapat seperti itu, sekarang kita lihat, masyarakat Indonesia
sekarang ini lebih mementingkan modernitas dari pada peduli dengan budaya kita
sendiri.
Contoh
kecilnya dari ketidak pedulian masyarakat dengan budaya kita antara lain:
Banyak orang lebih memilih mendengarkan musik-musik dari luar negeri daripada
harus mendegarkan lagu daerah, anak-anak kecil sekarang ini lebih suka
memainkan playstation dari pada permainan-permainan tradisional dari Indonesia, orang-orang
mengajarkan kepada anaknya bahasa inggris bukan bahasa daerahnya masing-masing.
Dan masih banyak yang lainnya. Itu hanya contoh kecil ketidak pedulian
masyarakat kita tentang kayanya budaya kita sendiri.
Akhir-akhir
ini banyak kesenian Indonesia yang di klaim oleh Negara tetangga kita yaitu
Malaysia, kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang dapat melandasi hal
tersebut, diantarannya adalah warga Indonesia tidak mau melestarikan budayanya
sendiri, dan Negara pun tidak mematenkan budya-budaya yang kita miliki.
Saya
rasa jika semua kebudayaan yang kita miliki dipatenkan oleh Negara kita maka
Negara kita ini adalah Negara dengan kebudayaan terbanyak di seluruh dunia.
Tetapi apa yang terjadi dengan Negara kita? Kita baru mau bertindak setelah
Malaysia mengklaim kesenian kita setidaknya
ada 10 kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh Malaysia, antara lain: . Batik, Lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo,
Wayang Kulit,
Kuda Lumping,
Rendang Padang,
Keris,
Angklung,
Tari Pendet dan Tari Piring dan
Gamelan Jawa.
Kasus klaim budaya yang dilakukan oleh malaysia kepada
Indonesia memang sudah sangat banyak dan sering. Banyak kasus, bahkan sebagian
besar diantaranya memicu ketegangan bilateral dua negara yang mengakibatkan
kemarahan masyarakat Indonesia di dunia offline maupun online, di dunia online
mereka kerap perang mulut dan perang hack (cyber), sementara di dunia offline
ada yang mengusulkan untuk perang saja dengan malaysia.
Oleh karena berbagai kasus diatas hendaknya masyarakat kita
sadar, bahwa kita hendaknya memperkuat pertahanan budaya kita. Lewat bidang
apapun, agar kita memiliki Negara yang kuat dan bangsa yang hebat.
Penanaman nilai-nilai dan norma-norma agar warga masyarakat
peduli dengan budaya kita harus ditanamkan di hati anak-anak sejak dini.
Pendidikan karakter serta pendidikan kewarganegaraan sangat penting dilakukan
agar para penerus bangsa kita memiliki moral yang bagus dan memiliki rasa cinta
tanah air terhadap Negara kita.
Hal-hal tersebut bisa dilakukan melalui contoh kecil,
misalnya membiasakan anak-anak muda untuk mencintai produk dalam negeri,
menbiasakan anak-anak kecil dengan permainan-permainan tradisional, dengan
kesenian-kesenian yang ada seperti tari-tarian, alat music tradisional dan lain
sebagainya. Hal itu harus ditanamkan sejak dini agar para penerus generasi muda
kita memiliki mental yang kuat dan tangguh menghadapi berbagai macam ancaman
yang ada.
Menurut
Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mempunyai 2 bentuk ancaman,
ialah :
1. Ancaman di
dalam negeri.
Contohnya
adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
Indonesia.
2.
Ancaman dari luar negeri.
Contohnya
adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar
negri.
Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian
berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat,
mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan,
kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan
yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan,
sampai pada tatanan nasional.
Oleh karena
itu Kesenian merupakan bagian penting
dari kebudayaan, sebagai ekspresi dan artikulasi dari hasil cipta, karsa dan
karya. Apabila kesenian dapat mentransformasi diri sebagai milik bersama dan
kebanggaan bersama yang dipangku oleh suatu masyarakat (lokal atau nasional),
maka kesenian akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan budaya.
Dengan
demikian, dalam Pembangunan Nasional, kesenian sebagai bagian dari Kebudayaan
Nasional memperoleh maknanya dalam kaitan
dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan ketahanan budaya
bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan
“nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap
dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan
rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi,
disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan
nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan
dan pengayaan (atau enrichment) karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi
kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.
Diakhir
pembahasan ini perlu saya sampaikan bahwa menurut saya ketahanan budaya dapat
memperkuat ekonomi kerakyatan. Kebudayaan-kebudayaan di Indonesia jika
dimanfaatkan dengan baik dan dilestarikan tentu akan menarik minat wisatawan
asing untuk mengunjungi Negara kita ini, selain itu kerajinan-kerajinan dari
Indonesia dapat masuk ke pasar dunia agar dapat bersaing di pasar dunia,
contohnya saja batik. Hal ini tentu sangatlah perekonomian membantu Negara kita
dan untuk mensejahterakan rakyatnya.
Saya secara
pribadi menghimbau kita semua untuk melestrarikan budaya kita, melestarikan
kesenian-kesenian kita guna memperkuat ketahanan budaya kita. Agar bangsa kita
dapat menjadi bangsa yang maju.
Dan untuk menyadarkan kita semua saya ada
gambar yang harus kita lihat dan cermati bersama mengapa Malaysia banyak
mengklaim budaya kita:
By:
Nico Fergiyono
0 Response to "Membangun Ketahanan Budaya Bangsa Melalui Kesenian"
Post a Comment