Pandangan Karl Marx mengenai materialisme sejarah dan juga kritik Marx terhadap kapitalisme
Tuesday, 17 September 2013
Add Comment
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagai seorang filsuf, Karl Marx memang
sangat dikenal sebagai seorang pemikir yang luar biasa dalam banyak bidang ilmu
mulai dari ekonomi, philosopis, sosiologis, dan seorang revolusionir.
Dia merupakan pendiri
Idiologi komunis yang sekaligus merupakan seorang teoritikus besar kapitalisme.
Banyak pemikiran-pemikiran yang telah dia hasilkan, seperi mengenai
materialisme sejarah, kritiknya terhadap kapitalisme, dialektika, teori kelas
sosial, determinasi ekonomi dan lain sebagainya. Makalah teori sosiologi klasik
ini sendiri akan membahas tentang materialisme sejarah dan kritik Marx mengenai
kapitalisme.
Sejarah materialisme yag disampaikannya sangat berguna
bagi teori-teorinya dan kebanyakan orang. Di dalam materialisme sejarah,
perhatian Marx dipusatkan untuk meningkatkan suatu revolusi sosialis sehingga
kaum proletariat dapat menikmati sebagian besar kelimpahan materil yang
dihasilkan oleh industrialisme. Marx mengaku, mengenai kritik pedas yang ia
sampaikan terhadap kapitalisme itu berasal dari sudut kemungkinannya di masa
yang akan datang dan kedua pemikiran Marx diatas akan di kupas lebih dalam lagi
di makalah ini.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
biografi atau riwayat hidup Karl Mark sebagai salah satu tokoh sosiologi terkemuka
di dunia ?
2. Siapa
saja yang berperan atau mempengaruhi pemikiran-pemikiran sosiologi Karl Marx ?
3. Bagaimana
pandangan Karl Marx mengenai materialisme sejarah dan juga kritik terhadap
kapitalisme ?
C. Tujuan
Dengan adanya makalah mengenai Karl Mark
ini, pembaca dapat mengetahui:
1. Biografi
atau riwayat hidup Karl Marx sebagai salah satu tokoh pemikir sosiologi yang
terkenal di dunia
2. Orang-orang
disekitar Karl Marx yang mempengaruhi pemikiran-pemikirannya
3. Pandangan
Karl Marx mengenai materialisme sejarah dan juga kritik Marx terhadap
kapitalisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
atau Riwayat Hidup Karl Marx
Karl Marx lahir di Trier, Jerman di daerah Rhine pada tanggal 5
Mei 1818. Ayahnya Heinrich dan ibunya Henrietta berasal dari keluarga rabbi
Yahudi. Heinrich memperoleh pendidikan sekuler dan mencapai kehidupan borjuis
yang cukup mewah sebagai seorang pengacara yang berhasil. Namun karena adanya
kepentingan politik dan sosial, Heinrich beserta keluarganya memutuskan masuk
Protestan dan diterima dalam gereja Luteran ketika Marx masih sangat muda. Pada
usia delapan belas tahun, sesudah mempelajari hukum selama satu tahun di
Universitas Bonn, Marx pindah ke Universitas Berlin yaitu Universitas yang
sangat di pengaruhi oleh Hegel dan para Hegelian muda yang begitu sportif,
namun kritis terhadap guru mereka. Tahun 1841 Marx menerima gelar doktor
filsafat dari Universitas Berlin, sesudah
menyelesaikan disertasi doktornya, Marx berniat untuk memasuki karir akademis.
Namun, karena sponsornya Bruno Bauer dipecat dari pos akademisnya karena
pandangan-pandangan yang kiri dan antiagama, Marx tidak memiliki dukungan.
Dengan tertutupnya pintu masuk dunia akademis, Marx menerima tawaran untuk
menulis dalam surat kabar borjuis liberal yang baru bernama Rheinische Zeitung. Pendirian
radikal-liberal surat kabar itu mencerminkan oposisi borjuis terhadap sisa-sisa
sistem aristokrasi-feodal kuno. Dalam kurun waktu sepuluh bulan Marx dapat menjadi
pemimpin redaksi surat kabar itu. Tidak lama setelah Marx bekerja disana, surat
kabar tersebut ditekan dan ditutup oleh pemerintah akibat pendirian politik
Marx itu sendiri. Marx banyak
menulis esai-esai yang di taburi prinsip-prinsip demokrasi, humanisme dan
idealisme muda, dimana ia menolak keabstrakan filsafat Hegelian, mimpi naif
komunis dan lain sebagainya.
Marx menikah pada tahun 1843. Tidak lama
setelah pernikahannya dengan Jenny von Westphalen putri seorang bangsawan, Marx
dan istrinya terpaksa meninggalkan Jerman untuk mendapatkan suasana yang lebih
liberal di Paris. Selama tinggal di Paris ( 1843-1845 ) Marx terlibat dalam
kegiatan radikal. Paris pada masa itu merupkan pusat liberalisme dan
radikalisme sosial dan intelektual yang penting di Eropa, dan Marx berkenalan
dengan pemikir-pemikir penting dalam pemikiran sosialis Perancis termsuk St.
Simon dan Prudhon dan juga dengan tokoh-tokoh revolusioner seperti Blanqui. Dan
akhirnya dari seorang liberal radikal ia
menjadi seorang sosialis. Di Paris ia
bergulat dengan gagasan Hegel dan pendukungnya, tetapi ia juga mendalami dua
kumpulan gagasan baru sosialisme Prancis dan ekonomi politik Inggris. Ketika
Marx menetap di Paris dia bertemu dengan orang yang menjadi sahabat sepanjang
hayat, penopang finansialnya dan kolaboratornya yaitu Friedrich Engels. Engels sendiri
merupakan anak penguasa pabrik tekstil dan menjadi seorang sosialis yang
bersikap kritis terhadap kondisi kehidupan yang dihadapi kelas buruh atau
pekerja. Tahun 1844 Marx dan Engels mengadakan diskusi panjang di sebuah Cafe
terkenal di Paris dan meletakkan landasan kerja untuk bersahabat seumur hidup. Kendati
Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoretis, ada banyak perbedaan di
antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoretis, intelektual acak-acakan,
dan sangat berorientasi pada keluarga sedangkan Engels adalah pemikir praksis,
seorang pengusaha yang rapi dan cermat serta orang yang yang tidak percaya pada
institusi keluarga. Ditengah perbedaan-perbedaan tersebut, Marx dan Engels
membangun persekutuan kuat.
Pada tahun 1845 Marx diusir dari Paris oleh pemerintah Paris ( atas permintaan dari pemerintah Prusia
yang terganggu oleh tulisan-tulisan Marx yang berbau sosialis ). Dari Paris
Marx bertolak menuju Brussel. Radikalismenya tumbuh dan ia menjadi anggota
aktif dalam gerakan revolusioner internasional. Di Brussel dia mengadakan
kontak dengan buruh-buruh dan juga kaun cendekiawan. Pada tahun 1846 Marx dan Engels bertolak
menuju Inggris. Tidak lama setelah itu, mereka membentuk panitia urusan
surat-menyurat, supaya dapat mempertahankan kontak dengan kaum sosialis
Perancis, Jerman, dan Inggris. Segera Marx dan Engels diundang untuk mengikuti Communist League, suatu organisasi
revolusioner yang bermarkas di London. Sesudah perdebatan sengit antara Marx
dan Weitling dalam organisasi itu mengenai waktu yang tepat untuk revolusi
proletariat dan mengenai persiapan kaum borjuis, Marx ditugaskan untuk menulis
suatu pernyataan yang akan menjadi program teoretis untuk organisasi itu.
Hasilnya berupa Manifesto Komunis,
yang diterbitkan pada tahun 1847. Manifesto
Komunis merupakan sebuah karya besar yang di tandai oleh slogan-slogan
politik yang termasyur seperti ‘‘kaum buruh seluruh dunia bersatulah’’ dan
bertahun-tahun lamanya menjadi bacaan yang paling laku dari tulisan-tulisan
Marx. Namun berbanding berbalik dengan tulisannya yang lain seperti Economic and
Philosophical Manuscript yang tidak dapat diterbitkan.
Pada tahun 1848 Marx diundang kembali ke Paris oleh suatu
pemerintahan baru. Sesudah tinggal sebentar di Paris, Marx kembali ke Jerman
untuk menerbitkan Neue Rheinische
Zeitung. Namun pada tahun 1849 surat kabar tersebut tidak lagi terbit dan
Marx diusir lagi dari Jerman. Dia kembali ke Paris tetapi tidak diijinkan
tinggal di sana, dia lalu bertolak ke London dan mengingat kegagalan revolusi
politik tahun 1848, ia menarik diri dari aktivitas revolusioner dan beralih ke
kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem kapitalis. Studi ini
akhirnya menghasilkan sebuah karya besar berupa tiga jilid buku Das kapital, yang jilid pertama di
terbitkan tahun 1867, kedua jilid yang lainya di terbitkan sesudah ia
meninggal. Selama riset dan menulis itu ia hidup dalam kemiskinan, mengandalkan
honorarium tulisannya, namun sedikit terbantu dengan bantuan dana dari Engels.
Tulisan yang dihasilkan Karl Marx ketika di London antara lain yaitu The Class Struggles in France dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte.
Untuk mencari uang Karl Marx juga membuat artikel-artikel mengenai
peristiwa-peristiwa di Eropa yang dimuat dalam New York Daily Tribune. Pada pertengahan tahun 1850-an Marx menerima
warisan kecil dari keluarga istrinya yang sudah meninggal.
Tahun 1864 Marx terlibat kembali dalam
kegiatan politik, bergabung dengan ‘The Internasional’, sebuah gerakan buruh/
pekerja internasional. Ia segera menonjol dalam gerakan itu dan mencurahkan
perhatian selama beberapa tahun untuk gerakan itu. Ia mulai mendapat
popularitas, baik sebagai pimpinan internasional maupun sebagai penulis das kapital. Buku itu dikenal kalangan
luas sebagai suatu analisa teoritis dan historis yang menentukan tentang dinamika-dinamika
masyarakat kapitalis dan mengenai keruntuhan. Bersama dengan The Communist Manifesto, Das Kapital terus menjadi paling
terkenal di kalangan luas di antara karya-karya Marx, khususnya di Amerika
sampai sesudah Perang Dunia II. Namun sukses Federasi Internasional itu sangatlah
singkat akibat adanya perpecahan, perebutan kekuasaan, gagalnya sejumlah
gerakan revolusioner, dan penyakit yang diderita oleh Marx menandai akhir karir
Marx sehingga akhirnya di pertengahan tahun 1870-an federasi itu tidak
berfungsi lagi.
Ketika Marx sudah tua, ia memilih menghabiskan banyak waktu
dengan keluarga, namun ia masih terus menulis dan sering mengadakan kontak
surat-menyurat dengan pemimpin-pemimpin sosialis dari seluruh Eropa dan situasi
keuangannya menjadi lebih baik berkat tunjangan yang diberikan Engels. Pada
tanggal 14 Maret 1883 ( dua tahun setelah kematian istrinya dan satu tahun setelah
kematian anak perempuannya ), Marx meninggal.
B. Orang-orang yang Berpengaruh
terhadap Pemikiran Karl Marx
Banyak orang yang
berpengaruh bagi perjalan hidup Karl Marx dan mempengaruhi
pemikiran-pemikirannya baik yang tinggal disekelilingnya maupun, antara lain
adalan sebagai berikut:
1.
Heinrich ( ayah Karl
Marx )
Bagaimanapun
juga dari ayahnya, Marx memperoleh pengetahuan pemikiran pencerahan abad
kedelapan belas. Dimana Namun di masa mudanya, Karl Marx tidak
menganut kepercayaan politik monarki ayahnya.
2.
Keluarga Ludwig von
Westphalen
Mereka
merupakan tetangga akrab dan dari mereka Karl Marx juga memperoleh pengetahuan
mengenai pemikiran pencerahan abad kedelapan belas seperti yang diperoleh dari
ayahnya.
3.
Kelompok Hegelian muda
Sebagai
akibat dari hubungannya dengan kelompok Hegelian muda ini, beberapa unsur dasar
teori sosialnya mulai dibentuk.
4.
Filsuf Jerman G.W.F Hegel.
Meski Hegel sudah mati waktu Marx masuk Universitas Berlin, namun semangat dan
filsafatnya masih menguasai pemikiran filosofis dan sosial disana. Pendekatan Marx
khususnya mengenai dialektis juga dipengruhi dari pemikiran Hegel yang kemudian
membentuk semua karyanya. Marx menerima arti penting kontradiksi-kontradiksi
untuk perubahan historis atau percaya bahwa masyarakat terbentuk di sekeliling
kontradiksi-kontradiksi yang hanya bisa diselesaikan melalui perubahan sosial
yang aktual. Salah satu kontradiksi mendasar yang dilihat Marx adalah antara
sifat manusia dan syarat-syarat kerja di dalam kapitalisme. Namun, berbeda
dengan Hegel, Marx tidak percaya bahwa kontradiksi-kontradiksi ini bisa
dipecahkan di dalam pemahaman kita, yakni di dalam pikiran-pikiran kita. Marx juga menganut asumsi-asumsi
filsafat sejarah Hegel, bahwa melalui sejarah umat manusia mewujudkan dirinya
ke arah sebuah telos (tujuan)
tertentu. Seperti Hegel, Marx juga merefleksikan kenyataan negatif, yaitu
alienasi.
5.
Friedrich Engels.
Engels merupakan sahabat sepanjang hidupnya, penopang finansial Maarx ketika
dia mengalami kesulitan keuangan, dan kolaboratornya. Mereka berdua bersikap
kritis tehadap kondisi yang dialami oleh kelas buruh/ pekerja. Engels sangat
berpengaruh dalam kehidupan Marx, karena bersama Engels dia dapat menulis
tulisan-tulisan yang akhirnya dapat diterbitkan seperti the Manifesto of the communist Party.
C. Pemikiran
Soiologis Karl Marx Mengenai Materialisme Sejarah dan Kritik terhadap Kapitalisme
1.
Materialisme
Historis Marx
Pandangan
materialis sejarah adalah teori Karl Marx tentang hukum perkembangan
masyarakat. Inti pandangan ini ialah bahwa perkembangan masyarakat ditentukan
oleh bidang produksi. Bidang ekonomi adalah basis, sedangkan dua dimensi
kehidupan masyarakat lainnya, institusi-institusi sosial, terutama negara, dan
bentuk-bentuk kesadaran sosial merupakan bangunan atas. Oleh karena faktor
penentu adalah basis, maka harus memperhatikan dahulu bidang ekonomi. Ciri yang
menurut Marx paling menentukan bagi semua bentuk ekonomi sampai sekarang adalah
pemisahan antara para pemilik dan pekerja. Masyarakat terdiri dari kelas-kelas
sosial yang membedakan diri satu sama lain berdasarkan kedudukan dan fungsi
masing-masing dalam proses produksi yaitu kelas-kelas pemilik dan kelas-kelas
pekerja. Disini kelas pemilik begitu berkuasa. Misalnya para pemilik tanah
mengontrol para buruh tani. Itu berarti bahwa para pemilik dapat menghisap
tenaga kerja para pekerja. Kelas-kelas pemilik merupakan kelas-kelas atas dan kelas-kelas
pekerja merupakan kelas-kelas bawah dalam masyarakat. Jadi menurut Marx ciri
khas semua pola masyarakat sampai sekarang ialah, bahwa masyarakat dibagi ke
dalam kelas-kelas atas dan bawah. Struktur ekonomi tersusun sedemikian rupa
hingga yang pertama ( pemilik ) dapat hidup dari penghisapan tenaga kerja yang
kedua ( pekerja ).
Bangunan
atas mencerminkan keadaan itu. Negara adalah alat kelas-kelas atas untuk
menjamin kedudukan mereka sedangkan “bangunan atas idealis” istilah Marxis bagi
agama, filsafat, pandangan-pandangan moral, hukum, estetis dan lain sebagainya
berfungsi untuk memberikan legitimasi pada hubungan kekuasaan itu. Jadi Marx
menolak paham bahwa negara mewakili kepentingan seluruh masyarakat. Negara
dikuasai oleh dan berpihak pada kelas-kelas atas, meskipun kadang-kadang juga
menguntungkan kelas-kelas bawah. Walaupun negara mengatakan ia adalah milik
semua golongan dan bahwa kebijaksanaannya demi kepentingan seluruh masyarakat
namun sebenarnya negara melindungi kepentingan kelas atas ekonomis. Maka negara
menurut Marx termasuk lawan kelas-kelas bawah. Negara bukan milik dan bukan
kepentingan mereka. Dari negara mereka tidak dapat mengharapkan sesuatu yang
baik. Seperti halnya negara, begitu pula agama, filsafat, pandangan tentang
norma-norma moral dan hukum dan sebagainya menurut Marx tidak mempunyai
kebenaran pada dirinya sendiri, melainkan hanya berfungsi untuk melegitimasikan
kepentingan kedudukan kelas atas.
Seperti
halnya negara, begitu pula agama, filsafat, pandangan tentang norma-norma
moral, serta hukum dan sebagainya menurut Marx tidak mempunyai kebenaran pada
dirinya sendiri, melainkan hanya berfungsi untuk melegitimasikan kepentingan
kedudukan kelas atas. Cara suatu masyarakat berfikir, apa yang dianggapnya
sebagai baik, bernilai, dan masuk akal, menurut Marx ditentukan oleh kelas-kelas
yang menguasai masyarakat. “Bangunan atas ideologis” itu menciptakan kesan bahwa
kesediaan masing-masing kelas untuk menerima kedudukannya dalam masyarakat
adalah sesuatu yang baik dan rasional. Jadi fungsinya ialah membuat kelas-kelas
bawah bersedia untuk menerima kedudukan mereka sebagai kelas-kelas bawah.
Materialisme
Historis atau sejarah materialisme ( istilah yang tidak digunakan Marx ) sangat
berguna untuk memberinya nama pada asumsi-asumsi dasar mengenai teorinya, dan
memberinya suatu pemahaman yang tepat. Dari The Coomunist Manifesto dan Das
Kapital, secara tradisional sudah diasumsikan bahwa tekanan utama Marx adalah
pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha-usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Dalam pandangan ini, ide-ide dan kesadaran
manusia tidak lain daripada refleksi yang salah tentang kondisi-kondisi
materil. Tambahan pula, perhatian dipusatkan pada usaha Marx untuk meningkatkan
suatu revolusi sosialis sehingga kaum proletariat dapat menikmati sebagian
besar kelimpahan materil yang dihasilkan oleh indurteialisme. Asumsi-asumsi
tradisional ini sedikit menyimpang ( bias ), dimana Marx sangat menekankan
pentingnya kondisi-kondisi materil yang bertentangan dengan idealisme Hegel,
tetapi dia tidak menyangkal kenyataan kesadaran subyektif atau peranan penting
yang mungkin ikut menentukan dalam perubahan sosial.
a. Kelemahan-kelemahan
Filsafat Abstrak Tradisional
Tekanan materialisme Marx harus
dimengerti sebagai reaksi terhadap interpretasi idealistik Hegel mengenai
sejarah. Filsafat sejarah ini menganggap bahwa suatu peranan yang paling
menentukan adalah yang berasal dari evolusi progresif ide-ide. Marx menolak
filsafat sejarah Hegel, dimana teori idealistik Hegel mengabaikan kenyataan
yang jelas bahwa ide-ide tidak ada yang secara terlepas dari orang-orang yang
benar hidup dalam lingkungan materil dan sosial yang sungguh-sungguh riil.
Konsepsi materialis Marx yang diterapkan
pada perubahan sejarah untuk pertama kalinya dijelaskan dalam The German
Ideology yang disusun bersama Engels. Tema pokok dalam karya ini adalah bahwa
perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk kesadaran, ideologi-ideologi, atau
asumsi-asumsi filosofis mencerminkan, bukan meyebabkan perubahan-perubahan
dalam kehidupan sosial dan materil manusia. Kondisi-kondisi materil manusia
bergantung pada sumber-sumber alam yang ada dan kegiatan manusia yang
produktif. Manusia tidak seperti binatang, dimana kebutuhan manusia itu tak
pernah terpuaskan. Manusia juga tidak menyesuaikan dirinya dengan alam atau
mengolah lingkungan materilnya sebagai manusia yang terisolasi sebaliknya
mereka masuk dalam hubungan-hubungan sosial dengan orang lain dalam usaha
mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
Dalam kehidupan masyarakat yang
terus berlangsung, kondisi-kondisi materil dan hubungan-hubungan sosial yang
menyertainya ada terlebih dahulu dari individu dan independen dari setiap
kemauan individu atau kemauan maksud-maksud yang sadar. Seperti yang
berulang-ulang kali ditekankan Marx, bahwa kesadaran tidak terpisah dari
pengalaman aktual orang dalam dunia riil ini dan tak satupun dari berbagai
aspek kebudayaan ini yang terlepas dari dasarnya dalam dunia materil. Namun
demikian, dunia kesadaran subyektif dan ide-ide budaya tidak hanya suatu
cerminan lingkungan materil dan sosial.
b. Penjelasan
Materialistik tentang Perubahan Sejarah
Diterapkan pada pola-pola perubahan
sejarah yang luas, penekanan materialistis ini berpusat pada
perubahan-perubahan cara atau teknik-teknik produksi materil sebagai sumber
utama perubahan sosial dan budaya. Hal ini akan mencakup perkembangan teknologi
baru, penemuan sumber-sumber baru, atau perkembangan beru lain apapun dalam
bidang kegiatan produksi.
Dalam The German Ideology, Marx dan
Engels menelusuri perubahan-perubahan utama kondisi-kondisi material dan
cara-cara produksi di satu pihak dan hubungan-hubungan sosial serta norma-norma
pemilikan di lain pihak, mulai komunitas suku bangsa primitif sampai ke
kapitalisme modern. Maksud dari The German Ideology adalah untuk menunjukkan
bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang menghadapi
lingkungan metirilnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas
dalam proses ini. Tetapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya sendiri
dibatasi oleh keadaan lingkungan materil dan sosial yang sudah ada itu.
Pandangan
sejarah Marx merupakan pandangan sejarah yang dinamis dan oleh karena itu dia
percaya bahwa kekuatan-kekuatan produksi akan berubah menjadi lebih baik dalm
menyediakan kebutuhan-kebutuhan material.
2.
Kritik Terhadap Kapitalisme
Sebelum membahas mengenai kritik Marx
terhadap kapitalis. Kami akan kapitalisme itu sendiri. Kapitalisme merupakan
sitem ekonomi di mana sejumlah besar pekerja yang hanya memiliki sedikit hak
milik, memproduksi komoditas- komoditas demi keuntungan sejumlah kecil
kapitalis yang memiliki hal-hal berikut: komoditas- komoditas, alat-alat
produksi, dan bahkan waktu kerja para pekerja karena mereka membeli para
pekerja tersebut melalui gaji. Namun, salah satu pengertian sentral Marx adalah
bahwa kapitalisme lebih dari sekadar sistem ekonomi. Paling penting lagi
kapitalisme adalah sistem kekuasaan. Rahasia kapitalisme adalah bahwa
kekuatan-kekuatan politis ( suatu cara
menjalankan kekuasaan, dan suatu proses eksploitasi atas para pekerja ) diubah
menjadi relasi-relasi ekonomi.
Meskipun pendekatan teoretis Marx
keseluruhannya dapat diterapkan pada tahap sejarah apa pun, namun perhatian
utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis dan
perkembangannya di akhir masa feodal, namun karena ketegangan-ketegangan dan
kontradiksi-kontradiksi internalnya akhirnya bubar dan berubah menjadi
masyarakat komunis yang akan datang melalui kegiatan revolusioner kelas
ploretar. Disini hanya akan meringkas beberapa ide pokok Marx tentang
masyarakat kapitalis dan menunjukkkan konsep-konsep tambahan serta ide-ide yang
dikembangkan terutama dalam Das Kapital yang dibutuhkan untuk suatu kritik
Marxis yang menyeluruh. Maksud Marx yang dituangkan dalam Das Kapital adalah
untuk mengungkapkan dinamika-dinamika yang mendasar dalam sistem kapitalis sebagai
sistem yang bekerja secara aktual, yang berlawanan dengan versi yang diberikan
para ahli ekonomi politik yang bersifat naif. Dia menerima dinamika-dinamika
sistem itu yang berpusat sekitar produksi komoditi dan akumulasi modal.
Produksi komoditi untuk pasar dan produksi barang-barang modal untuk
dipergunakan sebagai alat produksi selanjutnya, keduanya itu mencakup tenaga
kerja manusia.
Seperti banyak ahli ekonomi politik
dizamannya, Marx menerima teori nilai tenaga kerja. Menurut teori ini, nilai
pasar dari suatu komoditi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang menghasilkan
produksi itu. Nilai ini merupakan faktor utama dalam menentukan harga komoditi
itu. Jadi kalau tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi satu lampu meja,
misalnya sama dengan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi sepasang
sepatu maka dua komoditi ini harus dijual dengan harga yang sama. Dalam kedua
kasus itu, tenaga kerja total yang terlibat mencakup tenaga kerja yang
dipergunakan dalam memngerjakan benda-benda itu tadi secara langsung, tenaga
kerja yang ikut dalam pengerjaan setiap barang-barang modal ( misalnya mesin )
yang dipergunakan dalam produksi tiu, dan juga tenaga kerja ahli atau
insinyuryang mengembangkan teknik-teknik untuk memproses kulit binatang menjadi
kulit halus dan yang menggunakan kekuatan listrik untuk menghasilkan
penerangan.
Kritik karl marx terhadap kapitalisme
tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme, yang berisi tentang :
1. Surplus pengangguran
Pada konsep tentang surplus pengangguran
ini, Karl Marx berpendapat bahwa selalu terjadi kelebihan penawaran tenaga
kerja yang berdampak pada penekanan tingkat upah sehingga menjadi surplus value
dan keuntungan tetap bernilai positif. Karl Marx melihat ada 2 faktor penyebab
terjadinya surplus tenaga kerja ini. Pertama, yaitu Direct Recruitment yang
terjadi akibat penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin-mesin produksi.
Kedua, Indirect Recruitment yang terjadi akibat adanya anggota baru
tenaga kerja yang memasuki pasar tenaga kerja.
2. Penurunan tingkat
keuntungan
Menurut Karl Marx ada pengaruh yang kuat
para kapitalis untuk menghimpun modal. Penghimpunan modal ini berarti bahwa
akan ada lebih banya variabel modal yang digunakan untuk menambah tenaga kerja,
sehingga akan menaikkan upah dan akan mengurangi tingkat pengangguran. Tingkat
surplus value akan mengalami penurunan sebagai akibat dari naiknya upah, begitu
juga tingkat laba juga akan turun. Para kapitalis akan bereaksi dengan
mengganti tenaga kerja manusia dengan mesin dengan menambah organic composition
of capital. Jika tingkat surplus value dipertahankan untuk tidak berubah maka
kenaikan pada organic composition of capital akan mendorong tingkat keuntungan
pada level yang lebih rendah.
3. Krisis Bisnis
Pada konteks krisis bisnis (depresi), Karl
Marx berpendapat bahwa adanya perubahan orientasi atau tujuan dari proses
produksi dari tujuan nilai guna pada zaman ekonomi barter berubah menjadi
tujuan nilai tukar dan keuntungan saat dibawah kapitalisme, menyebabkan
terjadinya fluktuasi ekonomi. Pada ekonomi barter, produse hanya menghasilkan
barang untuk dikonsumsi sendiri atau ditukar dengan komoditi yang lain,
sehingga pada saat ekonomi barter ini tidak pernah terjadi over produksi.
Sedangkan ketika tujuan produksi berubah menjadi nilai tukar dan keuntungan
maka terjadinya over produksi pada suatu perekonomian akan mungkin terjadi.
Over produksi itu sendiri akan berdampak pada menurunnya tingkat keuntungan.
Perubahan tingkat keuntungan tersebut akan berdampak pada pengeluaran untuk
infestasi. Volatility dari pengeluaran infestasi inilah yang menurut pendapat
Karl Mark merupakan penyebab umum dari fluktuasi pada keseluruhan aktifitas
ekonomi. menghasilkan siklus bisnis, hal ini Karl Marx bercermin pada
pertumbuhan dramatic pada industry tekstil di Inggris dengan mekanisme sebagai
berikut. Adanya ledakan pada teknologi akan menyebabkan peningkatan akumulasi
dari modal dan permintaan pada tenaga kerja. Jumlah pengangguran akan
berkurang, tingkat upah akan naik, surplus value akan berkurang, dan tingkat
surplus value akan berkurangdan akhirnya akan mengurangi tingkat keuntungan.
Penurunan tingkat keuntungan akan menyebabkan penurunan akumulasi modal dan
akan menyebabkan depresi. Namun menurut Karl Marx depresi ini mempunyai elemen
yang akhirnya, cepat atau lambat akan menyebabkan ekspansi yang baru pada
kegiatan ekonomi.
Teori klasikmelihat bahwaadanya pasar di
harapkan dapat memecahkan masalah alokasi sumber daya yang ada, hal ini akan
menciptakan suatu kondisi keseimbangan dalam jangka panjang.
4. Jatuhnya nilai profit dan krisis bisnis
Dalam model Karl Marxian sebuah ekonomi
klasik dengan jelas bergantung pada kapitalis itu sendiri yang berupaya untuk
mengubah jumlah atau nilai profit dan mengubah ekspetasi profit dalam kaitannya
dengan krisis bisnis. Karl Marx memakai hukumnya itu untuk menjelaskan fluktusi
dalam jangka pendek dalam aktifitas ekonomi. Untuk memperoleh profit yang
besar, aliran kapitalis menambah komposisi modal an ternyata hal itu justru
menurunkan profit.
Kaum kapitalis secara periodic akan
berusaha menanggulangi jatuhnya nilai profit dengan mengurangi infestasi secara
berlebih yang dapat menyebabkan aktifitas ekonomi mengalami fluktuasi yang
nantinya bias menyebabkan krisis.
Karl Marx mengatakan bahwa fakor yang
menyebabkan fluktuasi dalam aktifitas bisnis, yaitu: jatuhnya nilai profit,
factor teknologi baru yang tidak sama, dan tidak proporsionalnya pengembangan
dalam suatu sector ekonomi yang nantinya dapat menyebabkan penurunan dalam
level kegiatan ekonomi.
Fluktuasi menurutnya terjadi dalam suatu
system karena pada dasarnya kebanyakan dari aktifitas kapitalis cenderung ingin
mencari jumlah profit sebanyak mungkin.
Adapun teori karl marx tentang krisis
bisnis mungkin banyak terdapat kekurangan secara internal, tidak diragukan lagi
bahwa pandangannya tentang kapitalis secara mendasar belum stabil. Meskipun
begitu, visi dari karl marx tentang teori kapitalis ini secara lebih lanjut
tidak mendapat smabutan oleh teori orthodox sapai tahun 1930.
5. Konsentrasi modal
Meskipun model karl marx memberi asumsi
mengenai adanya pasar persaingan sempurna dengan jumlah yang besar untuk
perusahan-perusahan kecil dalam tiap –tiap industry, namun karena ketatnya
persaingan maka akan mengarah pada jatuhnya industry-industri kecil sehingga
akan mengurangi persaingan.
Untuk mengurangi adanya persaingan salah
satunya dengan peusatan modal. Pemusatan modal ini terjadi melalui sebuah
redistribusi pada modal. Karl Marx menujukan bahwa perusahaan yang besar lebih
bias mencapai skala ekonomi yang lebih baik ketimbang perusahaan yang kecil,
hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar itu dapat memproduksi dengan
biaya yang rendah. Persaingan diantara perusahaan yang besar dan yang kecil
menghasilkan pertumbuhan monopoli. Penambahan modal secara lebih jauh dengan
mengembangkan sistem kredit dan kerja sama dalam bentuk organisasi bisnis.
6. Bertambahnya kesengsaraan kaum proletar
kontradiksi kapitalisme menurut marx
menyebabkan bertambahnya tingkat kesengsaraan pada kaum proletar. Bertambahnya
kesengsaraan secara absolut menunjukkan pendapatan dari masyarakat secara
global menurun dalam sistem kapitalis dan juga menunjukan bahwa bagian
pendapatan nasional mereka menjadi turun di kemudian hari.
Hingga pada akhirnya marx berasumsika
secara konsisten bahwa hal yang harus dilakukan untuk menghilangkan
kesengsaraan, yakni dengan lebih memperhatikan pada kualitas hidup mereka.
Walaupun
perhatian utama Marx adalah krisis-krisis yang tak terelakan dari kapitalisme dan
gambarannya tentang kapitalisme sebagai suatu sistem dominasi dan eksploitasi, dimana
kapitalisme menciptakan masyarakat global, memperkenalkan perubahan teknologi
yang tak kenal henti, menggulingkan dunia dunia internasional sehingga menurut
Marx kapitalisme harus digulingkan dan diganti dengan komunisme. Akan tetapi
Marx juga melihat kapitalisme sebagai sesuatu yang baik dan bahwa kritik
pedasnya terhadap kapitalisme adalah dari sudut kemungkinannya di masa yang
akan datang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam
penyusunan sebuah makalah sebagai salah satu aktivitas dan tugas di dalam
perkuliahan menuntut adanya keseriusan, ketelitian, serta keuletan dari
mahasiswa agar tercapai hasil yang maksimal seperti apa yang diharapkan dan
makalah yang dissun dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, untuk itu perbanyak
referensi buku yang berkaitan dengan topik makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson,
Doyle Paul. 1988. Teori Sosiologi Klasik
dan Modern Jilid I. Jakarta: PT Gramedia.
_________________. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II. Jakarta: PT Gramedia.
Ritzer,
George. dan Goodman, Douglas J. 2011. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
http://luk.staff.ugm.ac.id
0 Response to " Pandangan Karl Marx mengenai materialisme sejarah dan juga kritik Marx terhadap kapitalisme"
Post a Comment