pentingnya wawasan yang diperlukan dalam perspektif global
Friday, 13 June 2014
Add Comment
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Globalisasi
menjadi sebuah fenomena yang tidak bisa terelakkan lagi bagi seluruh negara di
dunia ini. Adanya dampak pengglobalan atau penyeragaman dalam seluruh aspek
kehidupan masyarakat dunia juga ikut dirasakan oleh negara Indonesia.
Globalisasi dapat membawa dampak yang membawa progress bagi pembangunan nasional sebuah negara karena
keberhasilannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya regress juga dapat terjadi karena
kegagalan suatu negara dalam mengikuti dan menerapakan strategi dalam
menghadapi globalisasi, seperti ketidaksiapan menghadapi globalisasi.
Ketidaksiapan
akan dampak globalisasi tentu bisa ditangggulangi dengan penguasaan IPTEK, yang
tentunya harus diawali dengan kesadaran dan wawasan perspektif global yang
dimilki generasi bangsa. Dengan perspektif yang semakin mengglobal kita dapat
memahami dunia dan seisinya, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang
begitu kompleks dan luas itu dapat menjadi sempit dan sederhana. Sehingga kita
perlu untuk mengkaji lebih dalam pentingnya berwawasan perspektif global yang
erat kaitannya dengan: landasan pendukung kesadaran dan wawasan global yang
diperlukan, bidang kekuatan globalisasi, peningkatan daya saing dalam
globalisasi, kesadaran mahasiswa untuk berperspektif global, pengembangan
wawasan global melalui pendidikan, pengantisipasian arus globalisasi, sampai
konsep inovasi untuk peningkatan wawasan global.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan perspektif global?
2. Apa
pentingnya kesadaran dalam perspektif global?
3. Apa
pentingnya wawasan dalam perspektif global?
C. Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan perspektif global.
2. Mengetahui
pentingnya kesadaran yang diperlukan dalam perspektif global.
3. Mengetahui
pentingnya wawasan yang diperlukan dalam perspektif global.
D. Manfaat
1. Menambah
pengetahuan tentang perspektif global.
2. Menumbukan
kesadaran untuk berperspektif secara global.
3. Menumbuhkan
semangat berwawasan secara global.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perspektif Global
Menurut kamus bahasa inggris
global diartikan sebagai “concerning the
whole earth”, suatu yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau
seluruh jagad raya. Yang dimaksudkan dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan
bahkan sikap. Sedangkan perspektif global diartikan sebagai suatu cara pandang
dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari suatu
kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh
karena itu sikap dan perbuatan kita diarahkan untuk kepentingan global.
Perspektif global adalah
suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup dan kehidupan
ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam berpikir, seseorang
harus berpikir secara global, dan bertindak dapat secara lokal (think global and act locally). Dalam hal
ini kita diingatkan bahwa apa yang kita lakukan akan mempengaruhi dunia secara
global. Kita tidak dapat
berkembang tanpa adanya hubungan dan komunikasi dengan dunia luar, kita hidup
karena adanya saling ketergantungan.
Dalam pendidikan, perspektif
global adalah suatu cara pandang dimana guru dan murid secara bersama–sama
mengembangkan perspektif dan keterampilannya untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan
isu global.
B.
Kesadaran dalam Perspektif Global
1. Landasan Pendukung Kesadaran dan Wawasan Perspektif
Global
Menurut Kamus Filsafat yang
ditulis oleh Loren Bagus (1996) bahwa yang dimaksud dengan kesadaran adalah
mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri, atau benda. Kesadaran adalah
kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya.
Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”. Kesadaran muncul dari dalam
diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif
global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan
semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai
ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar
baik secara lokal, nasional, maupun global.
Dengan kesadaran itu muncul
suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan
dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan
bertindak menunjukkan dan mencerminkan adanya kepedulian, kepentingan, dan
kemanfaatan. Untuk
lebih memahami masalah globalisasi,
maka mahasiswa
harus:
a. Tertarik
dan menaruh perhatian terhadap peristiwa-peristiwa dan perubahan pada masyarakat tingkat lokal, nasional, dan masyarakat global.
b. Aktif
mencari informasi yang berkaitan dengan masalah, peristiwa, kegiatan baik di
tingkat local, nasional, dan global.
c. Mau menerima
setiap perubahan dan pembaharuan sepanjang tidak bertentangan dengan nilai
budaya bangsa kita.
d. Peduli
dan mau membantu memecahkan masalah
e. Secara
terus menerus meningkatkan ilmu pengetahuan, baik melalui pendidikan formal
atau dengan cara-cara nonformal.
Dalam globalisasi kita
menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing, dan berpacu dengan segala
perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam persaingan kalau tidak siap, dan
tidak mengantisipasinya sejak awal. Kesiapan kita dalam bersaing, adalah
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Bidang Kekuatan Gelombang Globalisasi
Menurut Emmil Salim (Mimbar
pendidikan, 1989), terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang
paling menonjol, yaitu:
a. Kekuatan
pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan
iptek yang amat tinggi. Kekuatan ini nampak antara lain penggunaan komputer dan
satelit. Dengan teknologi ini sekarang orang dapat dengan cepat dapat
menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal , misalnya kekayaan
laut, hutan, dll. Dengan kemajuan iptek yang begitu kuat pengaruhnya sehingga
dapat mengubah perspektif atau sikap, pandangan dan perilaku orang. Dengan
kemajuan teknologi ini pula bahwa sekarang orang dapat berkomunikasi dengan
cepat dimanapun mereka berada melalui handphone dll.
b. Kekuatan
kedua adalah kekuatan ekonomi. Ekonomi global yang terjadi saat ini demikian
kuat, sehingga peristiwa ekonomi yang terjadi disuatu negara akan dapat dengan
mudah diikuti dan mempengaruhi negara lain. Globalisasi dalam ekonomi nampak
sebagai suatu keterkaitan mata rantai yang sulit dilepaskan. Krisis moneter yang
melanda Indonesia saat ini, tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi di negara-negara
asean bahkan dunia.
c. Hal
ketiga yang paling banyak disoroti adalah masalah lingkungan hidup, kita masih ingat tentang peristiwa kebakaran
hutan di Indonesia yang berdampak dunia. Pengaruh asap kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera dapat dirasakan di negara tetangga
seperti Malaysia, Singapura,
Thailand dan bahkan Filipina. Dampaknya terasa diseluruh dunia
dimana semua penerbangan pesawat ke Indonesia tertunda karena adanya kepulan asap.
d. Politik
merupakan kekuatan ke empat yang dirasakan sebagai kekuatan global misalnya
krisis teluk dampaknya sangat dirasakan secara global dinegara-negara lain,
baik dari segi politik maupun ekonomi. Adanya kekisruhan politik dalam negeri
juga berdampak besar terhadap perkembangan pariwisata, perdagangan dsb.
Kalau kita cermati hal tersebut, dampak
yang dirasakan oleh dunia terhadap suatu gejala itu diakibatkan oleh pesatnya
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan IPTEK
menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara
yang satu dengan lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin
cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diakui bahwa orang yang menguasai
informasi itu yang akan menguasai dunia.
3. Peningkatan Daya Saing dalam Globalisasi
Menurut Mochtar Bachtiar (Mimbar Pendidikan,
1989) peningkatan daya saing itu adalah dalam hal berikut:
a. Peningkatan
produksi dan mutu produk. Yang dimaksudkan dengan produk disini tidak hanya dalam pengertian industry, akan
tetapi juga dalam pendidikan.
b.
Penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa yang
digunakan secara internasional, bukan saja sebagai bahasa percakapan, tetapi
juga buku sumber ilmu pengetahuan menggunakan Bahasa Inggris.
c.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana telah diuraikan pada modul sebelumnya, bahwa pengaruh dari IPTEK
terhadap globalisasi sangat besar, oleh karena itu maka kuasailah IPTEK
tersebut.
4. Kesadaran Mahasiswa untuk Berperspektif Global
Untuk mendukung kesadaran dan
wawasan diperlukan adanya landasan seperti berikut:
a.
Nasionalisme (Kesadaran Nasional)
Imawan
mengutip pendapat HAAS (Yaya,1998) , bahwa nasionalisme yang kuat dapat menjadi
pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesat ini,
nasionalisme identik dengan perasaan atau semangat kesadaran bersama bahwa kita
memiliki nilai bersama yang harus dijaga. Nasionalisme menunjuk pada totalitas
kultur, sejarah,
bahasa, psikologi serta sentimen sosial
lainnya yang menarik orang pada satu perasaan saling memiliki cita-cita
maupun nulai kemasyarakatan.
Nasionalisme
adalah cinta tanah air dengan prinsip baik buruk adalah negeriku. Namun dalam melaksanakannya nasionalisme itu
tidak disikapi secara kaku, atau merupakan kesetiaan yang buta. Nasionalisme tetap perlu dilandasi oleh
logika dan rasional.
Nasionalisme
harus mampu menangkal perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama. Namun, jika
tidak lagi baik buruk adalah negaraku dan bangsaku. yang baik harus kita ambil
dan yang buruk kita tinggalkan. Kita memiliki kesadaran nasionalisme yang cukup
kuat, misalnya kesetiakawanan sosial, ketahanan nasional, dan musyawarah
nasional.
b.
Norma dan Agama
Bangsa
kita terkenal sebagai bangsa yang agamis, patuh terhadap aturan dan norma yang
ada, baik itu norma adat, sosial, susila dll. Semua agama dan norma ini
memberikan landasan pada bangsa kita untuk dapat memilih dan memilah informasi
yang dapat kita gunakan. Norma dan agama adalah pilar utama untuk menangkal
pengaruh negatif seiring dengan gelombang globalisasi.
c.
Nilai Budaya Bangsa
Bangsa kita memiliki nilai
budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar dan filter terhadap berbagai
pengaruh yang negatif, serta sebagai pendukung bagi nilai dan pengaruh, yang
membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tiga hal
tersebut merupakan faktor pendukung dan sekaligus menjadi pilar terhadap
pengaruh negatif yang perlu diperkokoh dalam rangka memasuki era globalisasi.
C.
Wawasan Perspektif Global
1. Pengembangan Wawasan Global Melalui Pendidikan
Dalam menghadapi globalisasi
cara yang paling efektif dalam meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan global adalah melalui pendidikan.
Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989)
maka diperlukan adanya kemapuan untuk mengembangkan:
a. Kemampuan
mengantisipasi (anticipate)
Pendidikan berusaha menyiapkan
peserta didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
b. Mengerti
dan mengatasi situasi (scope)
Mengembangkan kemampuan dan sikap
peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa
kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan
faktor yang harus dikembangkan pada diri peserta didik.
c. Mengakomodasi
(accomodate)
Mengakomodasi perkembangan IPTEK
yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam mengatasi dan mengakomodasi perlu
dikembangkan sikap bahwa peserta didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia
harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi suatu
yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
d. Mereorientasi
(reorient)
Persepsi dan wawasan kita tentang
dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan
sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas peserta didik. Kita
mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai, sehingga
memeperoleh wawasan yang semakin luas.
Nilai dan budaya
yang merupakan identitas budaya harus kita pertahankan, tetapi ada nilai yang
perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan. Perlu sikap baru terhadap
perkembangan sekitar, bahwa dunia ini adalah tempat tinggal kita, dan tanah air
kita yang harus kita jaga kelestariannya. Pendidikan harus membuka wawasan
peserta didik dan mengembangkan nilai-nilai yang perlu dipertahankan.
2. Pengantisipasian Arus Globalisasi
Derasnya arus globalisasi
membawa dampak yang luar biasa dalam perkembangan peran orang tua dan keluarga.
Media dan teknologi dalam hal mengambil peran yang cukup besar. Menurut
Schultze media akan mengantar anak-anak keluar dari rumah dan berjalan-jalan ke
kebudayaan lain. Orang tua hanya menonton sebagai pengikut anak-anaknya dalam
mengikuti perkembangan teknologi, tidak lagi membimbing atau mengarahkan anak.
Maka perlunya antisipasi untuk mewaspadai hal-hal tersebut:
a. Pentingnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Penguasaan
informasi dalam berbagai bidang, kemampuan mengolah dan memahami informasi,
serta menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.
c. Memanfaatkan
pertemuan ilmiah: seminar, diskusi, dan sebagainya guna memahami informasi yang berkembang.
Pada era globalisasi dewasa
ini, tidak ada nilai-nilai suatu bangsa yang benar-benar homogeny dan statis.
Setiap bangsa berkembang berkat interaksi dengan bangsa lain. Kita tidak bisa
memungkiri bahwa kemajuan yang dicapai negara Indonesia juga berkat hasil
sentuhan atau interaksi dengan negara lain. Kita harus terbuka pada dunia luar,
tetapi harus tetap kokoh berakar pada nilai budaya kita.
Kita dapat memanfaatkan
gelombang globalisasi untuk mendorong proses pembangunan nasional. Ini berarti
dibutuhkan kemampuan untuk menjinakkan gelombang globalisasi. Kepandaian untuk
menjinakkan itu karena kita memiliki kal, atau kemampuan intelektual, sehingga
kita tidak akan mengekor (folower)
tapi tumbuh berkembang dengan jati diri yang kuat yang berakar pada
nasionalisme yang kukuh. Oleh karena itu kuasailah ilmupengetahuan dan
teknologi.
3. Konsep Inovasi untuk Peningkatan Wawasan Global
Untuk lebih meningkatkan
wawasan kita dalam mengikuti arus globalisasi ini, dapat kita kutip dari
pendapat HAR Tilaar (1998), tentang kondisi yang mencetuskan konsep–konsep inovasi yang dapat meningkatkan
wawasan mengenai masalah global dan globalisasi, sebagai berikut:
a. Di dalam
era globalisasi kita berada di dalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya
pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan suatu yang
terbaik dan berkualitas.
b. Masyarakat
di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam jasa, barang
maupun investasi modal. Kualitas diatas kuantitas.
c. Era
globalisasi merupakan era informasi dengan sarana–sarananya yang dikenal
sebagai superhighway. Oleh sebab itu,
pemanfaatan informasi superhighway merupakan
suatu kebutuhan masyarakat modern. Dengan demikian diperlukan adanya penguasaan
dalam masyarakat.
d. Era
globalisasi merupakan era komunikasi yang sangat cepat dan canggih. Oleh karena
itu penguasaan terhadap sarana komunikasi, seperti bahasa merupakan hal yang
mutlak.
e. Era
globalisasi ditandai oleh maraknya kehidupan bisnis, oleh karena itu kemampuan
bisnis, manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.
f. Era
globalisasi merupakan era teknologi, oleh karena itu masyarakatnya harus “melek
digital”.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dikaitkan
dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita
adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia,
yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta
terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Untuk
mendukung kesadaran dan wawasan diperlukan adanya landasan seperti berikut :
1.
Nasionalisme (Kesadaran Nasional)
2.
Norma dan Agama
3.
Nilai Budaya Bangsa
Tiga hal tersebut merupakan
faktor pendukung dan sekaligus menjadi pilar terhadap pengaruh negatif yang
perlu diperkokoh dalam rangka memasuki era globalisasi. Cara
untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat kita lakukan dengan berbagai
cara dan cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Melalui pendidikan
harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :
1. Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
2. Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
3. Mengakomodasi (accommodate)
4. Mereorientasi (reorient)
DAFTAR PUSTAKA
Sumaatmadja,
Nursid. 2007. Perspektif Global.
Jakarta: Universitas Terbuka
0 Response to "pentingnya wawasan yang diperlukan dalam perspektif global"
Post a Comment