KONFLIK DAN PERDAMAIAN DUNIA
Friday, 13 June 2014
1 Comment
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Suatu
negara tidak mungkin dapat berdiri sendiri, seperti halnya manusia atau
individu sebagai makhluk sosial. Suatu
negara pasti akan membutuhkan bantuan dari negara lain dan akan negara tersebut
akan menjalin sebuah kerjasama, dimana negara satu dengan negara lain akan
saling mengisi kekurangannya dalam berbagai komponen. Bahkan ada pula negara
yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan
politik. Salah satunya adalah negara
dengan negara-negara lain. Dinamakamasyarakat global, ditandai adanya
saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu
kompetisi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar
bangsa, baik lingkup regional, ataupun lingkup global.
Namun
pada kenyataanya masih banyak hubungan yang bertentangan antara negara satu
dengan yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya
perdamaian dunia.Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal
sosial, ekonomi, politik, agama maupun kebudayaan. Terjadinya konflik akibat
adanya keserakahan, kurang saling menghargai dan mengerti antara satu dengan
yang lain.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
konflik dunia dilihat dari perspektif global?
2. Bagaimana
perdamaian dunia dilihat dari perspektif global?
C. Tujuan
1. Mengetahui
konflik dunia dilihat dari perspektif global
2. Mengetahui
perdamaian dunia dilihat dari perspektif global
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Konflik
Konflik berasal dari kata
kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan seagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (dapat pula
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tida berdaya. Menurut KBBI konflik didefinisikan
sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Dengan demikian secara
sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan,
tidak selaras, dan bertentangan. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik anggotanya atau dengan kelompok lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa indivdu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah meyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merpakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
Konflik bertentangan dengan
integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.
Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang
tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
a.
Faktor-Faktor Penyebab Konflik
1.
Perbedaan antarindividu,
Setiap manusia
tentu memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan pendirian tersebut dapat menjadi faktor penyebab konflik.
2.
Perbedaan kebudayaan
Perbedaan
kepribadian seseorang tergantung dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latar
belakang pembentukan dan perkembangan kepribadian orang terssebut. Perbedaan
kepribadian individu akibat pola kebudayaan yang berbeda seperti itu tidak
jarang menjadi penyebab terjadinya konflik antar kelompok dengan pola
kebudayaan yang cenderng berlawanan dapat menimbulkan rasa marah dan beci
sehingga berakibat konflik.
3.
Perbedaan kepentingan
Perbedaan
kepentingan antar individu maupun kelompok merupakan faktor lain penyebab
konflik atau pertentangan. Setiap individu tentu memiliki kebutuhan dan
kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Demikian pula
dengan kelompok. Setiap klompok tentu memiliki kepentingan berbeda-beda dalam
melihat atau mengerjakan sesuatu. Kepentingan itu dapat menyangkut kepentingan
politik, ekonomi, sosial dan budaya.
4.
Perubahan sosial
Perubahan
tentu mempengaruhi cara pandang sebagian anggota mayarakat terhadap nilai,
norma, dan pola perilaku masyarakat. Apalagi jika perubahan itu berlangsung
dengan cepet dan meluas. Muncullah perilaku-perilku yang dianggap oleh sebagian
anggota masyarakat lain sebagai perilaku yang berlawanan, aneh dan bertentangan
dengan kebudayaan masyarakatnya. Situasi seperti itu dapat memunculkan konflik
atau pertentangan.
b.
Bentuk konflik
Menurut Lewis A. Coser
1.
Konflik realistis, yang
berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan
tuntunan-tuntunan yang terdapat dalam hubungan sosial.
2.
Konflik nonrealistis, adalah
konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis
(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan
ketegangan.
Dahrendorf membedakan konflik atas
empat macam, yaitu
1.
Konflik-konflik di antara
peranan-peranan sosial.
2.
Konflik-konflik di antara
kelompok-kelompok sosial .
3.
Konflik-konflik di antara
kelompok-kelompok yang terorganisasi dan tidak terorganisasi.
4.
Konflik-konflik di antara
satuan nasional, seperti antara partai politik, antar negara-negara, atau antar
organisasi-organisasi internasional.
Soerjono Soekanto menyebutkan lima
bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
1.
Konflik atau pertentangan
pribadi, terjadi pada dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya.
2.
Konflik atau pertentangan
rasial, timbul akibat perbedaan-perbedaan ras, seperti perbedaab ciri badaniah,
kepentingan, dan kebudayaan.
3.
Konflik atau pertentangan
antara kelas-kelas sosial, disebabkan karena perbedaan kepentingan.
4.
Konflik atau pertentangan
politik, terjadi akibat adanya kepentingan atau tujuan-tujuan politis seseorang
atau kelompok.
5.
Konflik atau pertentangan
yang bersifat internasional, umumnya terjadi karena perbedaan kepentingan yang
kemudian berpengaruh pada kedaulatan negara.
c.
Dampak dari konflik
Menurut Lewis A. Coser, konflik merupakan peristiwa normal yang dapat
memperkuat struktur hubungan sosial. Tidak adaya konflik dalam sebuah
masyarakat tidak dapat di anggap sebagai petunjuk kekuatan dan stabilitas
hubungan sosial masyarakatnya.Konflik yang di ungkapkan dapat merupakan tanda
hubungan sosial yang hidup dan dinamis.Sebenarnya, masyarakat yang
memperbolehkan terjadinya konflik adalah masyarakat yang cenderung terhindar
dari kemungkinan ledakan konflik dan kehancuran struktur sosial.
a)
Segi positif konflik
1.
Konflik dapat memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
2.
Konflik memungkinkan adanya
penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial
dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
3.
Konflik meningkatkan
solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan
kelompok lain.
4.
Konflik merupakan jalan
untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5.
Konflik dapat membantu
menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
6.
Konflik dapat berfungsi
sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di
dalam masyarakat.
7.
Konflik memunculkan sebuah
kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
b)
Segi negatif konflik
1.
Keretakan hubungan antar
individu dan persatuan kelompok.
2.
Kerusakan harta benda dan
hilangnya nyawa manusia.
3.
Berubahnya kepribadian para
individu.
4. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
B.
Konflik
dalam Perspektif Global
Dunia sekarang ini
mengalami ancaman yang luar biasa tentang konflik atau perang, banyak pihak
yang sensitif jika dihubungkan dengan negara lain hal ini ada banyak faktor
yang menyebabkan mereka berkonflik dari faktor geografis sampai faktor politik
yang ada didalamnya. Konflik atau perang di era globalisasi tidak hanya kontak
fisik tetapi juga konflik laten yang memungkinkan ancaman yang lebih berbahaya.
Dahulu orang atau negara berperang hanya serdadu militer yang gugur dimedan
perang tetapi saat ini banyak rakyat sipil yang menjadi korban akan adanya perang.
Banyak pertentangan bagaimana rakyat sipil menjadi korban tetapi banyak negara
yang tidak memperdulikan hal itu karena mereka terpaku pada ambisi dan
primordialismenya.
Dalam perspektif global
tentunya perang atau konflik dunia menjadi hal paling dihindari karena
merugikan banyak pihak. Pihak yang berperang maupun yang tidak karena banyak
dari sebuah negara bergantung dengan negara lain. Contoh konflik atau perang
antar negara adalah sebagai berikut:
1. Perang
Dunia I
2. Perang
Dunia II
3. Perang
India-Pakistan
4. Perang
Arab-Israel
5. Perang
Israel-Palestina
6. Konflik
Indonesia-Malaysia
7. Konflik
Korea Utara-Korea Selatan
Dari beberapa contoh perang dan konflik tersebut membuat
semua negara selalu berstatus siaga. Dan terkadang berimbas pada kegiatan
perekonomian sebuah negara tertentu. Kegiatan untuk meminimalisir adanya
konflik harus digalakkan oleh setiap negara agar kedamaian hidup didunia dapat
terwujud.
C.
Pengertian Perdamaian Dunia
Dalam studi perdamaian, perdamaian dipahami
dalam dua pengertian.Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau
berkurangnya segala jenis kekerasan.Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik
kreatif non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
perdamaian adalah apa yang miliki ketika
transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan.
Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif
tanpa kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu
konflik. Umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang
dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung.Batasan seperti ini
terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau perusakan
fisik semata.
Kendati pun demikian, pengertian
perdamaian tidak berhenti di situ.Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan
kekerasan atau pun situasi yang anti kekerasan.Lebih jauh dari itu perdamaian
seharusnya mengandung pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak
akan dicapai bila tingkat penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dan
keadaan putus harapan tidak diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan
metode kreatif non-kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya
dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang dan harmoni, yang tidak berat
sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua
pihak.Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan, kesenjangan,
terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.
D.
Mewujudkan Perdamaian Dunia
Negara yang lebih suka menyerukan peperangan, adalah negara yang berambisi dannegara yang tidak
bersosialita.Banyak orang yang mengharapkan perdamaian
dari pada perang. Seharusnya seluruh negara di dunia ini mau bersama-sama “saling
bergandengan tangan” dan berkomitmen untuk terus menyerukan dan mewujudkan
perdamaian dunia dan saling
membantu demi
bersama harus yakin bahwa suatu saat nanti
perdamaian dunia akan benar-benar terwujudkan. Tentu yakin saja tidak cukup dan
tidak akan pernah mengubah keadaan. Harus ada upaya-upaya nyata yang lakukan bersama Negara-negara di seluruh
penjuru dunia. Selama ini memang sering ada upaya-upaya diplomasi dan pertemuan
antar Negara guna menciptakan perdamaian dunia.Pada akhirnya yang dihasilkan
seperti biasa yaitu butir-butir kesepakatan atau semacam perjanjian bersama
yang selama ini belum banyak mampu merubah keadaan.
Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto
Wardoyo yang harus dilakukan demi mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:
1.
Melalui
Pendekatan Cultural (Budaya)
Untuk mewujudkan perdamaian harus mengetahui
budaya tiap-tiap masyarakat ataupun sebuah Negara. Jika tidak,akan percuma saja segala upayanya. Dengan mengetahui budaya tiap-tiap
masyarakat atau sebuah Negara maka bisa
memahami karakteristik dari masyarakat atau Negara tersebut. Atas dasar budaya
dan karakteristik masyarakat atau suatu Negara, untuk mengambil
langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam mewujudkan perdamaian disana.
Pendekatan budaya ini merupakan cara yang paling efektif dalam mewujudkan
perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.
2.
Melalui
Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi
yang dimaksudkan terkait masalah kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di
masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia.
Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawan konflik dan
kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang sejahtera biasanya
akan “tidak perduli” atas isu dan seruan perdamaian. “Jangankan memikirkan
perdamaian dunia, buat makan untuk hidup sehari-hari saja sangat susah”, begitu
fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya perwujudan
perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan
pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan Negara di dunia ini.
3.
Melalui
Pendekatan Politik
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi
saja belum cukup efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur
tangan politik, dalam artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan
terwujudnya perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya
yang memiliki power atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara maju pada
saat-saat tertentu harus berani menggunakan power-nya untuk “melakukan sedikit
penekanan” pada Negara-negara yang saling berkonflik agar bersedia berdamai
kembali. Bukan justru membuat situasi semakin panas, dengan niatan agar
persenjataan mereka terus dibeli.
4.
Melalui
Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia
ini pasti menginginkan adanya perdamaian.Tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan,
kekerasan ataupun peperangan. Maka dari itu setiap manusia yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu harus memiliki kepedulian
dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun di kancah
dunia.Para tokoh agama yang dianggap memiliki karisma dan pengaruh besar di
masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian.
Di lingkungan
masyarakat sekarang ini banyak ditemukan masalah-masalah yang terjadi dan sering
menimbulkan masalah di tengah tengah masyarakat yang kurang memahami satu
dengan yang lainnya.Sebaiknya agar terjadi perdamaian dunia adalah kesadaran
dari diri sendiri dan pemikiran, perbuatan yang tidak semena-mena agar tidak
terjadi kesalahpahaman dan konflik atau keributan di tengah masyarakat.
Manusia harus memiliki suatu tujuan yang sama dengan orang lain untuk bersatu
dan berjuang demi mewujudkan perdamaian dunia. Selain itu harus
saling mengalah, tidak egois dan selalu menghargai orang lain. Jika hanya berpikir untuk kepentingan sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap
orang lain, kebersamaan pun tentu tidak akan terbentuk dengan baik. Dari
kebersamaan tersebut, akan menjadi awal mula bisa terbentuknya perdamaian.
Setelah terbentuknya kebersamaan juga diiperlukan kesadaran. Maksud dari
kesadaran itu adalah dituntut untuk
sadar terhadap situasi. Contohnya dengan :
a.
Sadar
dibentuknya peraturan, patut dan wajib
mematuhi peraturan.
b.
Sadar
terhadap kekurangan dan kelebihan orang lain.
c.
Sadar
bahwa memiliki perbedaan dengan orang
lain seperti suku, adat-istiadat, agama, ras, dan status sosial.
d.
Sadar
untuk mengendalikan diri dan menempatkan diri
Hans Morgenthau membagi beberapa perdamaian yang pernah
dilakukan didunia menjadi 3 yaitu;
Melalui pembatasan, Melalui transformasi, Melalui Akomodasi.
BAB III
PENUTUP
Dalam masalah perdamaian
dan konflik dunia perspektif global menjadikan bahasan ini sebagai tindakan persuasif
bagi negara negara yang ada didunia ini untuk menciptakan perdamaian dan tidak
mendahulukan kepentingan bangsanya saja.
DAFTAR PUSTAKA
Morgenthau, Hans. 2010. Politik Antarbangsa. Terj, Maimoen,A.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
http://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/makalah-konflik-antar-negara. Diakses pada 15 Maret 2014.
http://s3.amazonaws.com/ppt
download/makalahindonesiadanperdamaiandunia-130502043456. Diakses pada 15 Maret 2014.
thanks atas informasi.x ngbantu gw bnget :)
ReplyDelete