IDENTITAS BUDAYA
Friday, 13 June 2014
Add Comment
IDENTITAS BUDAYA
Identitas
adalah jati diri yang dimiliki seseorang yang ia peroleh sejak lahir hingga
melalui proses interaksi yang dilakukannya setiap hari dalam kehidupannya dan
kemudian membentuk suatu pola khusus yang mendefinisikan tentang orang
tersebut. Sedangkan Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh
seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sehingga Identitas Budaya memiliki pengertian suatu karakter khusus yang
melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan yang lain. Dalam Lintas Budaya, setiap orang seharusnya
memahami masing-masing budaya yang ada di sekitarnya sehingga dapat beradaptasi
ketika berada di kebudayaan yang berbeda. Identitas budaya memiliki beberapa
pendekatan dalam pengertiannya yaitu adalah :
1.
Kesempurnaan rasa dalam seni dan
kemanusiaan.
2.
Pola yang terintegrasi dari
pengetahuan manusia, keyakinan, dan perilaku, yang bergantung pada kemampuan
atau kapasitasnya dalam pemikiran secara simbolik dan pembelajaran secara
sosial.
3.
Seperangkat sikap, nilai – nilai,
sasaran dan tindakan yang diyakini bersama, yang kemudian menjadi ciri, sifat
atau karakter dari sebuah organisasi atau kelompok.
Adapun faktor-faktor pembentuk
Identitas budaya sebagai berikut :
1.
Kepercayaan.
Kepercayaan
menjadi faktor utama dalam identitas budaya, tanpa adanya kepercayaan yang di
anut maka tidak akan terbentuk suatu identitas budaya yang melekat pada suatu
kebudayaan. Biasanya kepercayaan ini muncul dari amanah para leluhur terdahulu
yang menyakini tentang suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh suatu budaya
yang tentunya berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya. Contohnya
mempercayai tradisi pecah telur pada saat resepsi pernikahan yang dipercaya
sebagai salah satu tradisi penting masyarakat Jawa dalam resepsi pernikahan.
2.
Rasa aman
Perasaan
aman atau positif bagi penganut suatu kebudayaan menjadi faktor terbentuknya
identitas budaya, karena tanpa adanya rasa aman dari pelaku kegiatan budaya
maka tidak akan dilakukan secara terus menerus sesuatu yang dianggapnya negatif
dan tidak aman. Contohnya tidak ada kebiasaan menyakiti sesama karena dianggap
saling menyakiti adalah tidak memberikan rasa aman bagi siapapun.
3.
Pola perilaku.
Pola
perilaku juga menjadi faktor pembentuk identitas budaya, bagaimana pola
perilaku kita dimasyarakat mencerminkan identitas budaya yang kita anut. Dalam
hal ini biasa terjadinya diskriminasi terhadap orang-orang tertentu yang
berprilaku kurang baik menurut orang sekitarnya yang pada umumnya didalam
budaya orang tersebut adalah sesuatu yang wajar dilakukan.
Dari
penjabaran pengertian di atas kemudian berhubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi identitas budaya maupun yang berkaitan erat dengan identitas
budaya yaitu :
1.
Asimilasi budaya
Pengertian
asimilasi budaya adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi
ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.
Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat
kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta
tujuan bersama.
Golongan
yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa
golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah sifat
khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan
mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan
kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
Contoh dari
asimilasi budaya adalah : Salah satu contoh proses asimilasi
adalah program transmigrasi yang dilaksanakan di Riau pada masa pemerintahan
Orde Baru. Program transmigrasi ini tidak hanya berhasil meratakan jumlah
penduduk di berbagai pulau di Indonesia, tetapi program transmigrasi ini juga
mengakibatkan terjadinya asimilasi, terutama diwilayah Riau. Hal ini terlihat
dari banyaknya transmigran yang menghasilkan budaya baru, misalnya Jawa-Melayu,
Mandailing-Melayu, dan lain sebagainya.
2.
Akulturasi budaya
Akulturasi
(acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul bila
suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
•
Proses terbentuknya identitas
budaya:
–
Identitas budaya yang tidak
disengaja (ikut-ikutan terhadap budaya yang lebih dominan)
–
Pencarian identitas budaya. (melalui proses penjajakan, bertanya dan uji coba) Contoh:
biarawan/wati
–
Identitas budaya yang diperoleh.
(contoh: internalisasi peran sebagai dosen, anggota TNI)
–
Resistensis dan separatisme:
Penolakan terhadap (norma-norma) budaya dominan. (aliran agama)
–
Integrasi: integrai budaya beberapa
budaya yang menghasilkan budaya baru
REFERENSI :
2013. Identitas Budaya. http://commbro.wordpress.com/2013/03/10/identitas-budaya/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013.
Pengertian Identitas Budaya
Rincian
karakteristik atau ciri kebudayaan yang dimiliki sekelompok orang yang kita
ketahui batas-batasnya ketika dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri
kebudayaan lain. (Alo Liliweri; 72)
Peran Identitas Budaya
Identitas
budaya ditentukan oleh struktur budaya dan struktur sosial
•
Struktur budaya: pola persepsi,
berpikir, perasaan
•
Struktur sosial: pola perilaku
sosial
Peran
diartikan sebagai seperangkat harapan budaya terhadap posisi tertentu . Pemahaman akan identitas memudahkan komunikasi antar
budaya
Identitas budaya dalam kehidupan sehari-hari
Tampak
melalui tatanan berpikir, perasaan dan cara bertindak pada sekelompk orang
tersebut
Tampak
melalui bahasa yang dipakai
Tampak
melalui ciri-ciri khas (tubuh, pakaian, makanan, hasil kebudayaan, adat istiadat)
Perspektif terhadap identitas budaya (martin dan nakayama)
•
Perspektif psikologi sosial
–
Individu hidup dalam lingkungan
sosial oleh karena itu kepribadian individu dibentuk oleh kepribadian
lingkungan sosial
•
Perspektif komunikasi
–
Identitas dibangun melalui interkasi
dan komunikasi antara seorang pribadi dan kelompok
•
Pendekatan praktis
–
Identitas dibangun dalam suatu
konteks (ekonomi, politik, sejarah)
–
Identitas selalu bergerak/dinamis
Pembentukan Identitas Budaya
•
Konsep identitas selalu terkait peran
yang diharapkan
•
Proses terbentuknya identitas
budaya:
–
Identitas budaya yang tidak
disengaja (ikut-ikutan terhadap budaya yang lebih dominan)
–
Pencarian identitas budaya. (melalu
proses penjajakan, bertanya dan uji coba) Contoh: biarawan/wati
–
Identitas budaya yang diperoleh.
(contoh: internalisasi peran sebagai dosen, anggota TNI)
–
Resistensis dan separatisme:
Penolakan terhadap (norma-norma) budaya dominan. (aliran agama)
–
Integrasi: integrai budaya beberapa
budaya yang menghasilkan budaya baru
Jenis Identitas dan Komunikasi Antarbudaya
•
Identitas gender, ras, umur, etnik,
agama, kelas, bangsa, dan pribadi
•
Beberapa hal yang perlu diperhatkan
dalam komunikasi antar budaya:
–
Etnosentrisme
–
Stereotip
–
Prasangka
–
Diskriminasi
–
Rasisme
–
Dominasi dan subordinasi antar
kelompok
0 Response to "IDENTITAS BUDAYA"
Post a Comment