Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian, Materi Sosiologi Kelas X Semester II
Wednesday, 10 April 2019
Add Comment
1. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian kita
mengenal istilah sampel dan populasi. Apakah sampel dan populasi itu? Dan
apakah kegunaan sampel dalam penelitian sosial? Sebelum kita menuju sampel, kita akan membahas
populasi. Populasi adalah keseluruhan dari subyek/obyek yang akan diteliti.
Populasi ini juga yang akan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi juga bisa berupa benda-benda alam yang lain dan bukan hanya berupa
jumlah yang ada pada subyek atau obyeknya tetapi juga pada sifat dan
karakteristiknya. Ketika dalam populasi semua subyek atau obyek sudah homogen,
barulah sampel bisa ditarik. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari
populasi yang ada dan akan diteliti.
Secara umum, teknik sampling dibedakan dari jenis
penelitiannya. Artinya teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif berbeda dengan teknik sampling dalam penelitian kualitatif.
a.
Pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif
Dalam penelitian
kuantitatif dikenal 2 teknik sampling, yaitu teknik random sampling dan teknik
nonrandom sampling. Teknin random sampling adalah teknik pengambilan sampel
secara acak. Sementara teknik nonrandom sampling adalah teknik pengambilan
sampel secara terpilih atau bertujuan. Tiap-tiap teknik memiliki beberapa
prosedur
1)
Probability Sampling (Random Sample)
a)
Pengambilan
Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik
penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian.
b)
Pengambilan
Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar
tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer
tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses
pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut
c)
Pengambilan
Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan
metode Cluster Random Sampling
antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di
dalam suatu instansi.
d)
Teknik
Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya
-> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW – RT
e)
Pengambilan
Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel
dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya
responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap
kelompok.
2)
Non- Probability Sampling / Non Random Sample
a) Double
Sampling
Cara pengambilan sampel yang mengusahakan adanya
sampel kembar
b)
Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel yang kebetulan
ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus
penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
c) Quota
Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik sampling ini mengambil jumlah
sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode
ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya,
sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup tinggi jika menggunakan
metode ini. Teknik pengambilan sampel dengan cara ini biasanya digunakan pada
penelitian yang memiliki jumlah sampel terbatas.
d)
Teknik
Sampel Jenuh
Teknik Sampling
Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota populasi
sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang.
e)
Proportional sample
Dengan mengambil anggota-anggota
subpopulasi sehingga setiap subpopulasi dapat mewakili sejumlah subpopulasi
yang sebanding
f)
Sample
sistematis
Penarikan sample dengan cara
menentukan bilangan ke n dalam populasi. Kemudian sampel dan responden diambil
dari kelipatan bilangan ke n tersebut
g)
Area probability sampling, adalah pembagian sampel dengan membagi berdasarkan area
b.
Pengambilan sampel dalam penelitian kualititatif
Dalam penelitian kualitatif dikenal ada dua jenis yaitu snowball sampling dan purposive
sampling.
1) Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel.
Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan
tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang
menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan
dari kelompok penelitian
2)
Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau korespondensi.
Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel
berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel
penelitian dapat terpenuhi. Metode pengambilan sampel Snowball
atau Bola salju ini sangat cocok untuk penelitian mengenai hal-hal yang
sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi.
KLIK DISINI BRO untuk lanjut ke materi selanjutnya yaitu PROSES PENGOLAHAN DATA DALAM PENELITIAN SOSIAL
.
.
0 Response to "Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian, Materi Sosiologi Kelas X Semester II"
Post a Comment