MATERI SOSIOLOGI METODE PENELITIAN SOSIAL , MATERI KELAS X SEMESTER II
Wednesday, 10 April 2019
Add Comment
- Penelitian Sosial
1.
Definisi
Penelitian Sosial
Penelitian
pada dasarnya merupakan usaha untuk mendapatkan kebenaran atau informasi. Ketika
anda bertanya mengenai suatu peristiwa kepada orang lain, dapatkah tindakan
Anda dinamakan penelitian sosial? Cermati penjelasan berikut ini sebelum
menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian harus dilakukan dengan metode ilmiah
agar menjamin kebenaran data yang diperoleh. Suatu kegiatan harus dilakukan
dengan metode ilmiah tertentu agar dapat disebut penelitian sosial.
Penelitian
merupakan suatu kegiatan ilmiah berlandaskan analisis dan kontruksi yang
dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten (Soerjono Soekanto,
2007:34). Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa penelitian sosial
bertujuan mengungkap kebenaran melalui kegiatan ilmiah. Bagaimana dengan
pendapat ahli lain ? Lakukan pencarian di perpustakaan untuk mengetahui
definisi penelitian sosial menurut ahi lain.
Selanjutya,
berbekal hasil pencarian tersebut Anda dapat menyimpulkan pengertian penelitian
sosial menurut Anda sendiri. Kegiatan ini dapat merangsang Anda untuk membuat
suatu konklusi dari berbagai pendapat.
2. Karakteristik Penelitian Sosial
Penelitian sosial yang dilakukan dengan maksud untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia secara umum memiliki
ciri-ciri sebagai berikuti:
- Bersifat ilmiah, yaitu penelitian
bersifat rasional, kebenarannya bersifat objektif, didukung data yang
valid, dan disusun secara sistematis.
- Merupakan suatu proses yang
berjalan terus-menerus, karena hasil penelitian selalu dapat
disempurnakan.
Sedangkan, sebagai kegiatan ilmiah, penelitian
memiliki beberapa karakteristik kerja ilmiah di antaranya adalah memiliki
tujuan, harus sistematik, terkendali, objektif, dan tahan uji.
- Memiliki tujuan
Bahwa kegiatan penelitian tidak dapat
lepas dari kerangka tujuan dari pemecahan masalah. Hasil penelitian harus
memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan
harus dapat melandasi keputusan serta tindakan pemecahan permasalahan.
- Harus sistematik
Maksudnya, langkah-langkah yang
ditempu sejak dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada penyelesaian laporan
penelitian harus terencana dengan baik dan mengikuti metodologi yang benar.
- Terkendali
Dalam batas-batas tertentu, penelti
harus dapat menetukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan memisahkan
dari fenomena lain yang mengganggu.
- Objektif
Segala pengamatan yang telah
dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidak boleh didasari oleh
subjektivitas padangan pribadi dan pengaruh kepentingan pihak lain.
- Tahan uji
Maksudnya, penyimpulan penelitian
harus merupakan hasil dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan
metode yang benar, sehingga siapapun yang akan melakukan replikasi terhadap
penelitian, tentu akan sampai pada kesimpulan yang serupa.
3. Proses Penalaran Dalam Penelitian
Sosial
Perkembangan penelitian pada zaman sekarang
semakin cepat dan kompleks. Salah satu yang mendorong perkembangan ilmu
pengetahuan adalah rasa ingin tahu. Untuk mendorong rasa ingin tahu seseorang
harus menggunakan penalaran. Dalam penelitian sosial dikenal dua proses
penalaran yaitu penalaran logis dan kausalitas. Berikut penjelasan kedua proses
penalaran tersebut.
- Penalaran logis
Penalaran logis dibedakan menjadi dua bentuk
berikut:
1)
Proses berfikir induktif
Proses berpikir induktif adalah proses berpikir
yang bermual dari pengamatan terhadap kejadian khusus yang kemudian di tarik
kesimpulan secara umum.
Menurut R. Burke Johnson dalam educational reseach: Quantitative and
qualitative yang di kutip Kuntjojo (2009:6) proses berpikir dilakukan
melalui 3 tahap berikut:
a)
Mengamati lapangan
b)
Mencari pola dari objek
yang diamati
c)
Membuat generalisasi
tentang kondisi yang terjadi.
Tahap diatas menunjukan adanya penarikan kesimpulan kesimpulan yang bersifat
umum berdasarkan pada kasus yang bersifat khusus. Proses berpikir induktif
dapat diamati pada penelitian kualitatif. Penalaran induktif dimulai dengan
mengemukakan argumentasi menggunakan penyataan-pernyataan yang memiliki ruang
lingkup khas dan terbatas, kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat
umum. Seorang peneliti harus melakukan penelitian penelitian terlebih dahulu mengenai hal-hal khusus yang terjadi
untuk menemukan fakta konkrit. Dari fakta-fakta tersebut kemudian dirumuskan kesimpulan
umum yang mengandung fakta-fakta khusus tersebut. Dengan kata lain, keimpulan
dapat menjelaskan fakta dan fakta mendukung atau menguatkan kesimpulan yang
dibuat.
2)
Proses berfikir deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan
kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang
umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari
pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang
dinamakan silogismus.
Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya
secara umum, kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau
gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduksi adalah proses berfikir yang
bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, toeri, keyakinan) menuju hal
khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal
yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang
telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam
penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut
silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
a)
Dasar pemikiran utama
(premis mayor)
b)
Dasar pemikiran kedua
(premis minor)
c)
Kesimpulan
- Penalaran kausalitas
Proses penalaran kausalitas menjunjukan hubungan
dua variabel, yaitu variabel sebab dan akibat. Variabel sebab akibat merupakan
landasan untuk mengungkapkan fakta dan gejala
penelitian sosial. Biasanya variabel sebab telah diketahui dan menjadi landasan pertama untuk melakukan
penelitian variabel akibat yang akan terjadi. Dalam proses penelitian sosial,
variabel akibat harus telah diketahui dan memiliki hubungan erat dengan
variabel sebab. Dengan kata lain, apabila suatu peristiwa itu tidak ada tidak
akan tercipta keadan baru.
Klik disini untuk Materi Penelitian sosial selanjutnya..
Klik disini untuk Materi Penelitian sosial selanjutnya..
yaitu Jenis-Jenis Penelitian sosial
0 Response to "MATERI SOSIOLOGI METODE PENELITIAN SOSIAL , MATERI KELAS X SEMESTER II"
Post a Comment