-->

MATERI SOSIOLOGI METODE PENELITIAN SOSIAL , MATERI KELAS X SEMESTER II


  1. Penelitian Sosial
1.      Definisi Penelitian Sosial
Penelitian pada dasarnya merupakan usaha untuk mendapatkan kebenaran atau informasi. Ketika anda bertanya mengenai suatu peristiwa kepada orang lain, dapatkah tindakan Anda dinamakan penelitian sosial? Cermati penjelasan berikut ini sebelum menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian harus dilakukan dengan metode ilmiah agar menjamin kebenaran data yang diperoleh. Suatu kegiatan harus dilakukan dengan metode ilmiah tertentu agar dapat disebut penelitian sosial.
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah berlandaskan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten (Soerjono Soekanto, 2007:34). Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa penelitian sosial bertujuan mengungkap kebenaran melalui kegiatan ilmiah. Bagaimana dengan pendapat ahli lain ? Lakukan pencarian di perpustakaan untuk mengetahui definisi penelitian sosial menurut ahi lain.
Selanjutya, berbekal hasil pencarian tersebut Anda dapat menyimpulkan pengertian penelitian sosial menurut Anda sendiri. Kegiatan ini dapat merangsang Anda untuk membuat suatu konklusi dari berbagai pendapat.

2.      Karakteristik Penelitian Sosial
Penelitian sosial yang dilakukan dengan maksud untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikuti:
  1. Bersifat ilmiah, yaitu penelitian bersifat rasional, kebenarannya bersifat objektif, didukung data yang valid, dan disusun secara sistematis.
  2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, karena hasil penelitian selalu dapat disempurnakan.
Sedangkan, sebagai kegiatan ilmiah, penelitian memiliki beberapa karakteristik kerja ilmiah di antaranya adalah memiliki tujuan, harus sistematik, terkendali, objektif, dan tahan uji.
  1. Memiliki tujuan
Bahwa kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari kerangka tujuan dari pemecahan masalah. Hasil penelitian harus memberikan penjelasan akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi keputusan serta tindakan pemecahan permasalahan.
  1. Harus sistematik
Maksudnya, langkah-langkah yang ditempu sejak dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada penyelesaian laporan penelitian harus terencana dengan baik dan mengikuti metodologi yang benar.
  1. Terkendali
Dalam batas-batas tertentu, penelti harus dapat menetukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan memisahkan dari fenomena lain yang mengganggu.
  1. Objektif
Segala pengamatan yang telah dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidak boleh didasari oleh subjektivitas padangan pribadi dan pengaruh kepentingan pihak lain.
  1. Tahan uji
Maksudnya, penyimpulan penelitian harus merupakan hasil dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan metode yang benar, sehingga siapapun yang akan melakukan replikasi terhadap penelitian, tentu akan sampai pada kesimpulan yang serupa.

3.      Proses Penalaran Dalam Penelitian Sosial
Perkembangan penelitian pada zaman sekarang semakin cepat dan kompleks. Salah satu yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan adalah rasa ingin tahu. Untuk mendorong rasa ingin tahu seseorang harus menggunakan penalaran. Dalam penelitian sosial dikenal dua proses penalaran yaitu penalaran logis dan kausalitas. Berikut penjelasan kedua proses penalaran tersebut.
  1. Penalaran logis
Penalaran logis dibedakan menjadi dua bentuk berikut:
1)      Proses berfikir induktif
Proses berpikir induktif adalah proses berpikir yang bermual dari pengamatan terhadap kejadian khusus yang kemudian di tarik kesimpulan secara umum.
Menurut R. Burke Johnson dalam educational reseach: Quantitative and qualitative yang di kutip Kuntjojo (2009:6) proses berpikir dilakukan melalui 3 tahap berikut:
a)      Mengamati lapangan
b)      Mencari pola dari objek yang diamati
c)      Membuat generalisasi tentang kondisi yang terjadi.

Tahap diatas menunjukan adanya  penarikan kesimpulan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan pada kasus yang bersifat khusus. Proses berpikir induktif dapat diamati pada penelitian kualitatif. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan argumentasi menggunakan penyataan-pernyataan yang memiliki ruang lingkup khas dan terbatas, kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Seorang peneliti harus melakukan penelitian penelitian terlebih dahulu mengenai hal-hal khusus yang terjadi untuk menemukan fakta konkrit. Dari fakta-fakta tersebut kemudian dirumuskan kesimpulan umum yang mengandung fakta-fakta khusus tersebut. Dengan kata lain, keimpulan dapat menjelaskan fakta dan fakta mendukung atau menguatkan kesimpulan yang dibuat.
2)      Proses berfikir deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.
Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya secara umum, kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduksi adalah proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, toeri, keyakinan) menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Hal ini adalah suatu sistem penyusunan fakta yang telah diketahui sebelumnya guna mencapai suatu kesimpulan yang logis. Dalam penalaran deduktif, dilakukan melalui serangkaian pernyataan yang disebut silogisme dan terdiri atas beberapa unsur yaitu:
a)      Dasar pemikiran utama (premis mayor)
b)      Dasar pemikiran kedua (premis minor)
c)      Kesimpulan
  1. Penalaran kausalitas
Proses penalaran kausalitas menjunjukan hubungan dua variabel, yaitu variabel sebab dan akibat. Variabel sebab akibat merupakan landasan untuk mengungkapkan fakta dan gejala  penelitian sosial. Biasanya variabel sebab telah diketahui dan menjadi landasan pertama untuk melakukan penelitian variabel akibat yang akan terjadi. Dalam proses penelitian sosial, variabel akibat harus telah diketahui dan memiliki hubungan erat dengan variabel sebab. Dengan kata lain, apabila suatu peristiwa itu tidak ada tidak akan tercipta keadan baru.



Klik disini untuk Materi Penelitian sosial selanjutnya..

yaitu Jenis-Jenis Penelitian sosial

0 Response to "MATERI SOSIOLOGI METODE PENELITIAN SOSIAL , MATERI KELAS X SEMESTER II"

Post a Comment

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaan)

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel