-->

Jenis-Jenis Penelitian



2.1 Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan
  1. Penelitian Eksploratoris

Penelitian Eksploratoris adalah penelitian yang dilaksanakan karena ada masalah yang memang sangat
jarang untuk diteliti. Hal yang diteliti adalah sesuatu yang baru yang mana tidak banyak peneliti-peneliti
yang melakukan penelitiannya.
  1. Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif menunjukan jika tujuan penelitian ialah agar bisa memberikan sebuah penjelasan
yang kian rinci lagi serta lebih mendalam tentang suatu masalah sosial yang dapat dijadikan sebagai
objek penelitian. Kekuatan dari penelitian deskriptif ini ada dalam kualitas dan kuantitas kalimat
yang nantinya akan dipaparkan di dalam bab hasil sebuah penelitian. Jika semakin banyak data
di dalam bentuk kalimat yang dapat disuguhkan dalam sebuah penelitian agar semakin bagus.
  1. Penelitian Eksplanatoris

Penelitian Eksplanatoris mempunyai sebuah tujuan agar bisa menguji suatu teori maupun hipotesis
agar dapat memperkuat maupun menolak dari sebuah teori dari penelitian yang sudah diteliti.


2. 2 Jenis Penelitian Berdasarkan Manfaat
  1. Penelitian Dasar (Basic/Fundamental Research)

Penelitian Dasar ini juga umumnya disebut dengan penelitian murni, dimana penelitian ini memiliki
tujuan agar dapat mengembangkan sebuah teori serta tidak melihat bagaimana manfaat yang langsung
memiliki sifat praktis. Jujun S. Suriasumantri mengungkapkan jika penelitian yang murni merupakan
sebuah penelitian yang memiliki tujuan menemukan sebuah ilmu pengetahuan yang baru yang belum
pernah diteliti sebelumnya.

  1. Penelitian Terapan (Applied Research)

Jujun S. Suriasumnatri mengungkapkan jika penelitian terapan memiliki tujuan untuk dapat
memecahkan masalah-masalah dari kehidupan yang praktis. Gay juga menyatakan jika penelitian terapan
dilaksanakan dengan tujuan menguji, menerapkan dan juga mengevaluasi dari masalah praktis.
Jadi penelitian terapan ini memiliki sifat praktis dan juga aplikatif karena penelitian yang berangkat
dari sebuah masalah riil dan bukan masalah yang memiliki sifat mendasar

  1. Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian Tindakan juga sering disebut dengan “penelitian aksi”, penelitian ini memiliki
tujuan agar dapat menyelesaikan masalah dengan cara melaksanakan beberapa tindakan yang khusus
yang juga sudah melalui teoritis yang sebelumnya. Hal ini diharapkan untuk bisa memperoleh solusi
yang terbaik sehingga masalah dalam penelitian bisa teratasi.
  1. Penelitian Penilaian (Assessment Research)

Penelitian penilaian adalah penilaian yang dilakukan untuk menentukan perubahan atau
perbaikan perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan dengan waktu dan program yang
tertentu
  1. Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)

Penelitian Evaluasi merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan agar dapat memberikan
sebuah penelitian pada program yang tertentu, kegiatan dan juga sebuah kebijakan yang bisa ditujukan
supaya bisa mengintervensi masyarakat.
  1. Penelitian Komparatif

Penelitian Komparatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara 2
kelompok atau lebih dari satu variabel tertentu. Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat
perbedaan 2 atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang
melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan
perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, faktor-faktor pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan
dapat menemukan unsur-unsur penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.

  1. Penelitian Korelasional

Penelitian Korelasional mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi dalam
satu variabel dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam
satu indeks yang dinamai koefisien korelasi. Penelitian korelasional dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan antarvariabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara dua
variabel atau lebih
  1. Penelitian Studi Kasus

Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu, kelompok atau lembaga yang
dianggap memiliki atau mengalami kasus tertentu. Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk
mempelajari secara mendalam dan sistematis dalam kurun waktu cukup lama tentang suatu kasus
sehingga dapat dicari alternatif pemecahannya. Mendalam, artinya mengungkap dan menggali data
secara mendalam dan menganalisis secara intensif faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kasus tersebut
  1. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan penegembangan adalah ramgkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat
dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware),
seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran dikelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak (software), seperti program komputer, pembelajaran di kelas, dll.

2. 3 Jenis Penelitian Berdasarkan Metode
  1. Penelitian Sejarah (History Research)

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan setelah didapatkannya sebuah fakta, yang berarti
dalam melakukan penelitian ini tidak dapat dilakukan manipulasi atau kontrol terhadap variabel.
Sesuai dengan namanya, penelitian ini mengkaji peristiwa, fenomena, atau kejadian yang terjadi
pada masa lampau. Tujuan dari penelitian ini yaitu :
  1. Meningkatkan pemahaman dan menambah wawasan tentang kejadian yang terjadi pada

  2. masa lampau, dan bagaimana kejadian tersebut dapat mempengaruhi kami semua pada masa sekarang dan masa depan.
  3. Mendeskripsikan dan mencari tahu lebih banyak tentang kejadian tersebut secara sistematif, objektif, dan rasional untuk mendapatkan kesimpulan yang kuat dan berguna.

Dalam penelitian sejarah, dapat diajukan hipotesis sehingga para sejarawan mengumpulkan bukti-bukti dan mencocokkan bukti-bukti yang didapatnya dengan hipotesis yang dimilikinya. Dalam mencari bukti-bukti dibutuhkan sumber yang dipercayai. Sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian ini yaitu :
  1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber yang diperoleh secara langsung dari masa lampau, seperti candi, prasasti, dan senjata. Sumber primer adalah cerita, peraturan, atau catatan dari masa lampau, seperti undang-undang, otobiografi, dan kitab.
  1. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh secara tidak sengaja melalui bahan-bahan/dokumen tertulis, seperti ensiklopedia, buku pelajaran, dan koran.
Setelah informasi didapatkan, akan dilakukan external criticism dan internal criticism untuk menjamin kebenaran informasi yang didapatkan. Dalam external criticism akan dikaji tentang penulis, tujuan penulisan, kapan dan dimana dilakukan penulisan, kondisi penulisan, dst. Dalam internal criticism akan dikaji tentang maksud dari pernyataan, kebenaran informasi, konsistensi pernyataan, dsb. Para peneliti sangat mengutamakan hal tersebut karena dengan terbuktinya kebenaran informasi, hasil penelitian tersebut akan dijadikan bukti sejarah yang berharga.
  1. Penelitian Ex Post Facto (After the fact Research)

Penelitian Ex Post Facto adalah penelitian yang dilakukan setelah didapatkannya fakta. Dalam melakukan penelitian ini, kita menelusuri kembali peristiwa di masa lampau dan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut. Dalam beberapa hal penelitian ini dapat dianggap sebagai kebalikan dari penelitian eksperimen.

  1. Penelitian Eksperimen (Experiment Research)

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain. Menurut Tuckman (1982) ada 4 jenis penelitian eksperimen, yaitu pre experimental, eksperimen murni (true experimental), factorial, dan eksperimen semu (quasi experimental). Namun Sukmadinata (2009) menyatakan jenis penelitian eksperimen terdiri dari eksperimen murni, eksperimen semu/quasi, eksperimen lemah, dan eksperimen subjek tunggal.
Dalam eksperimen murni, metode yang diikuti sangat mengikuti aturan dan prosedur, variabel yang digunakan dalam eksperimen murni disamakan karakteristiknya kecuali variabel independen. Sedangkan dalam eksperimen semu pengontrolan variabel hanya dilakukan pada 1 variabel yang dominan.
Eksperimen lemah adalah eksperimen yang tidak melakukan pengontrolan terhadap variabel apapun sehingga validitas eksperimen ini sangat lemah. Eksperimen subjek tunggal adalah eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal. Dalam pelaksanaan eksperimen ini variasi eksperimen lemah, murni, dan kuasi diberlakukan.
  1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan persoalan-persoalan tentang peristiwa yang terjadi pada masa ini seperti dengan cara melakukan survey, studi kasus, dan pengembangan. Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan :
  1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada masa ini.

  2. Menjelaskan suatu peristiwa.

  3. Membuat perbandingan dan evaluasi.

  4. Mengumpulkan informasi faktual dan aktual.

  5. Mendeterminasi aksi orang yang akan mengalami fenomena tersebut.

  1. Penelitian Survey

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi. Survei dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, perilaku, dll. Survei dapat dilakukan dalam bentuk wawancara, kuesioner, observasi, maupun data dan dokumen.
Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin besar sampel, semakin besar juga hasilnya mencerminkan populasi. Survei dapat digunakan untuk maksud eksploratif, deskriptif, eksplanatoris.

2.4 Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan Terhadap Data yang dikumpulkan
  1. Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research)

Penelitian Kuantitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan dengan tujuan menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deret ukur matematis hingga menemukan kesimpulan tertentu. Penelitian ini biasanya menggunakan data yang kuantitatif, yaitu yang berbentuk angka. Contohnya adalah penelitian statistik mengenai fenomena alam.

  1. Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)

Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk memproduksikan solusi untuk masalah-masalah yang memerlukan pemahaman konteks waktu/situasi yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan secara wajar, alami, dan dengan kondisi objektif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung objek yang diteliti. Objek yang diteliti bisa berupa orang atau suatu peristiwa. Contohnya adalah penelitian mengenai cara belajar siswa yang efektif untuk dapat meraih prestasi.
Penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
  1. Deskriptif

Jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor gejala sosial secara lengkap yang diselidiki kemudian dikembangkan dengan memberikan penafsiran, analisis, dan interpretasi tentang data yang ditemukan.
  1. Studi kasus

Studi kasus bertujuan untuk mempelajari secara mendalam mengenai suatu fenomena di suatu tempat/daerah yang menjadi perhatian peneliti, biasanya fenomena tersebut sedang banyak dibicarakan.
  1. Etnografi

Etnografi biasanya digunakan dalam studi antropologi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kelompok sosial atau suku bangsa/etnis.
  1. Penelitian Grounded

Penelitian ini adalah versi lain dari penelitian kualitatif. Namun, pada dasarnya penelitian grounded diperkenalkan oleh Glaser dan Straus, pelaksanaan penelitian grounded bertolak belakang dengan layaknya penelitian pada umumnya. Kalau penelitian umumnya diawali dengan desain tertentu, namun grounded tidak demikian. Peneliti langsung ke lapangan, semuanya dilaksanakan di lapangan. Rumusan masalah ditemukan di lapangan. Hipotesis senantiasa jatuh bangun ditempa data. Data merupakan sumber teori. Teori berdasarkan data sehingga teori juga lahir dan berkembang di lapangan. Kredibilitas peneliti grounded merupakan pertimbangan utama dalam penggunaan metodologi ini. Kalau kredibilitas peneliti rendah, mungkin akan “merusak“ penelitian yang membutuhkan keterbukaan mata, telinga serta intuisi yang responsif. Implementasi metodologi ini memang sangat sukar terutama oleh peneliti pemula, karenanya perlu latihan-latihan tertentu dalam waktu yang lama.

  1. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)

Penelitian ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitiannya berupa suatu perubahan atau kemajuan yang dicapai oleh sebuah individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan individu dalam kurun waktu tertentu.
Penelitian perkembangan terdiri dari tiga jenis, yaitu:
  1. Studi alur panjang (longitudinal)

Studi ini mempelajari pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan individu yang sama, perkembangan yang berbeda dalam waktu yang cukup lama (jangka panjang).

  1. Studi silang-sekat (cross-sectional)

Studi ini mengkaji tentang pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan yang terjadi pada individu pada tingkat atau kelompok usia tertentu dengan waktu yang cukup singkat (jangka pendek). Peneliti tidak perlu mengamati individu terlalu lama karena dapat diganti dengan subjek baru dari berbagai kelompok/tingkat usia. Untuk menarik kesimpulan, peneliti tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama. Misalnya meneliti tentang kemampuan berbahasa Indonesia pada peserta didik di kelas satu saja atau di kelas dua saja, dan seterusnya.
  1. Studi kecenderungan (trend)

Studi ini bertujuan untuk menentukan bentuk perubahan di masa lampau agar dapat memprediksi bentuk perubahan di masa datang. Fungsi studi ini adalah memprediksi bentuk perubahan di masa yang akan datang.

2.5 Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat

  1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di perpustakaan.

  2. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di laboratorium. Penelitian ini sering digunakan dalam penelitian yang membutuhkan eksperimentasi.

  3. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan di suatu tempat, dan tempat tersebut di luar perpustakaan atau pun laboratorium.



KLIK DISINI untuk lanjut ke materi selanjutnya yaitu Fungsi dan Manfaat Penelitian Sosial

0 Response to "Jenis-Jenis Penelitian"

Post a Comment

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaan)

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel