MENJADI MANUSIA YANG PANCASILAIS
Friday, 1 March 2013
Add Comment
MENJADI MANUSIA YANG PANCASILAIS
Nama :
NICO FERGIYONO
NIM :
12413244014
Jurusan :
Pendidikan Sosiologi
A.
Latar
Belakang
Di era globalisasi dan modernisasi yang
ada di Indonesia ini, membawa berbagai dampak bagi kehidupan di masyarakat yang
ada di Indonesia. Baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Tentunya
dampak positif berakibat baik untuk kemajuan bangsa Indonesia, tetapi dampak
negatifnya membuat bangsa ini semakin rapuh dan dikhawatirkan bisa hancur oleh
berbagai dampak negatif yang ada. Sebagai contoh pada kehidupan masyarakat
Indonesia sekarang ini banyak sekali terjadi konfliuk, kasus-kasus
penganiyayaan, pemerkosaan, kejahatan kriminal, seks bebas, narkoba dan lain
sebagainya.
Hal ini dikarenakan kurang kuatnya moral
masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai luhur yang
dituangkan dalam dasar negara sangat diperlukan baik diberikan dalam bentuk
sosialisasi ataupun dalam pembelajaran di sekolah. Karena semakin majunya
zaman, semakin pudarnya rasa untuk memiliki dasar negara yang telah dibuat oleh
para pendahulu untuk kepentingan kita semua. Bayangkan saja pada sekarang ini
banyak orang yang tidak mengetahui tentang idiologi bangsa kita yaitu
pancasila, banyak orang tahu tentang pancasila dan bisa menyebutkan dari sila
pertama sampai dengan kelima, tetapi yterkadang ada masyarakat yang tidak hafal
dengan sila-sila pada pancasila.
Pancasila merupakan idiologi bangsa
kita, nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sangatlah bagus, banyak
negara-negara di dunia memuji akan dasar negara kita, tetapi kenapa bangsa kita
sendiri tidak bisa menerapkan
nilai-nilai yang ada pada pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pancasila juga memiliki kedudukan dan
fungsi yang penting bagi bangsa Indonesia, antara lain sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia yang mengatur segala tingkah laku dan tindakan warga negara
Indonesia, juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan
dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa
yang majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang
tergambar dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu,
adil dan makmur.
Oleh karena itu kita perlu membahas
tentang bagaimana menjadi manusia yang pancasilais, yang mampu menerapkan
nilai-nilai yang ada pada pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari, agar
moral bangsa Indonesia semakin tertata secara baik, dan tujuan-tujuan bangsa
Indonesia dapat terwujud, serta menciptakan kedamaian dan kesejahteraan dalam
kehidupan bermasyarakat.
B.
Menjadi
Manusia yang Pancasilais
Seseorang yang pancasilais adalah orang yang
memiliki pandangan hidup yang sesuai dengan Pancasila. Nilai-nilai yang
terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat
bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari
nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita
moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan
pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Orang-orang yang memiliki pandangan
hidup yang pancasilais dan bukan hanya menjadi pandangan hidup saja melainkan
nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dapat diterapkan dalam kehidupannya
sehari-hari, sehingga menimbulkan kedamaian dan ketenagan dalam kehidupannya.
Apabila setiap warga negara di Indonesia menjadikan pancasila sebagai pedoman
dan diterapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, tentu bangsa
Indonesia ini akan dapat mencapai tujuan-tujuan mulianya, bahkan akan tercapai
kehidupan-kehidupan yang damai, aman, tentram sejahtera dll.
Contoh-contoh perilaku manusia yang
pancasilais dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan sila-sila dalam
pancasila.
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, setiap warga masyarakat yang ada
di Indonesia mengakui Tuhan sebagai kepercayaan mereka, tanpa membedakan agama
yang dianutnya. Karena di Indonesia ada 6 agama yang diakui, yaitu, Kristen,
Islam, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Contoh sifat-sifat yang sesuai dengan sila pertama
adalah:
a. Memiliki
agama (mengakui satu Tuhan sebagai tuhannya.)
b. Mengembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya:
ketika ada teman yang beragama islam sedang sholat maka saya sebagai orang
Kristen menghargainya dengan tidak mengganggunya, atau ketika teman kita ada
yang merayakan nyepi maka kita menghormatinya dengan mengucapkan selamat hari
raya nyepi baginya.
c. Membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
e. Memberikan
toleransi penuh terhadap semua agama. artinya menghargai setiap perbedaan yang
ada, tidak terlalu fanatik terhadap agama lain.
2.
Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab
Di negara kita harusnya setiap orang harus
menjunjung tinggi keadilan, tetapi sekarang ini sepertiinya keadilan sangat
sulit untuk ditegakkan. Harusnya setiap warga negara di Indonesia harus
memiliki sifat-sifat sebagai berikut, agar dapat terciptanya suatu keadilan.
a. Mengakui
dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Tidak
takut membela kebenaran meskipun harus berhadapan dengan penguasa, atau orang
yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
c. Mengakui
persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
d. Mengembangkan
sikap saling mencintai sesama manusia.
e. Mengembangkan
sikap saling tenggang rasa.
f. Mengembangkan
sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
g. Menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
h. Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan
3.
Persatuan
Indonesia
Persatuan sangatlah dibutuhkan di Indonesia, karena
dengan adanya persatuan negara kita akan menjadi sebuah negara yang maju, yang aman damai dan tentram dengan
segala perbedaan yang dipersatukan yang menjadi multikulturalisme, yang dapat
memperkaya budaya-budaya yang ada di Indonesia. Tetapi akhir-akhir ini sering
terjadi konflik baik karena ras, agama, suku atau yang lain sebagainya, hal itu
harusnya dapat dihindari jika masyarakat menerapkan nilai di dalam sila ketiga
ini dalam kehidupannya sehari-hari. Antara lain:
a.
Mampu menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dangolongan.
b.
Mengembangkan persatuan
Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
c.
Sanggup dan rela
berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabiladiperlukan.
d.
Mengembangkan rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa.
e.
Mengembangkan rasa
kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
f.
Memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa.
g.
Mampu bertoleransi demi
persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
4.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan.
Setiap pengambilan keputusan dan kebijakan di
Indonesia hendaknya berdasarkan musyawarah ataupun mufakat demi memndapatkan
suatu hasil yang terbaik. Contohnya:
a. Sebagai
warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama untuk berpendapat.
b. Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
c. Tidak
boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
d. Musyawarah
untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan
i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
g. Di
dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h. Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
i.
Musyawarah dilakukan
dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
5.
Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Menciptakan suatu keadilan bagi seluruh masyarakat
Indonesia merupakan tujuan dari bangsa Indonesia, oleh karena itu keadilan
harus ditanamkan dalam diri setiap individu dalam masyarakat. contohnya:
a.
Mengembangkan perbuatan
yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
b.
Mengembangkan sikap
adil terhadap sesama.
c.
Melakukan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial dalam seluruh
lapisan masyarakat.
d.
Menghormati hak dan orang
lain.
e.
Tidak menggunakan hak
milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
f.
Tidak menggunakan hak
milik yang bertentangan atau merugikan kepentingan umum.
g.
Menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
0 Response to "MENJADI MANUSIA YANG PANCASILAIS"
Post a Comment